Cari dan pesan tiket pesawat Thai Lion di Traveloka!

Thai Lion Air (kode IATA: SL) adalah maskapai penerbangan yang berpusat di Thailand yang merupakan hasil kerja sama maskapai penerbangan Indonesia, Lion Air, dengan rekan usahanya di Thailand. Mulai beroperasi pada 4 Desember 2013, maskapai tarif rendah ini melayani lebih dari 20 rute dari dan ke 10 bandara di Asia. Kantor pusat Thai Lion terletak di Jalan Vibhavadi Rangsit, wilayah Sanam Bin, distrik Don Muang, Bangkok, Thailand. Oleh karena itu, Thai Lion Air menggunakan Bandara Internasional Don Muang sebagai pusat operasinya. Dalam usianya yang belum genap 4 tahun, Thai Lion Air sudah diakui sebagai maskapai yang berkembang cukup pesat. Maskapai ini juga telah terdaftar dalam IOSA (IATA Operational Safety Audit/Audit Keselamatan Operasional), yang merupakan standar keselamatan bagi maskapai penerbangan internasional. Performa menjanjikan yang diraih oleh Thai Lion Air dalam jangka waktu operasi yang masih tergolong muda tersebut tidak dapat dipisahkan dari kesuksesan maskapai induknya, Lion Air. Mengusung slogan “Freedom to Fly”, Thai Lion Air menawarkan kebebasan untuk terbang ke berbagai destinasi dengan harga yang terjangkau. Meskipun terbang dalam kelas ekonomi maspakai tarif rendah, penumpang tetap akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan merasakan kenyamanan dalam penerbangan. Meskipun pihak maskapai tidak menyediakan hiburan selama penerbangan, penumpang dapat membeli suvenir dan cendera mata yang tersedia di dalam pesawat. Suvenir yang ditawarkan berupa topi, boneka khas Lion Air, bantal leher, serta selimut yang bisa membuat penumpang lebih nyaman selama penerbangan. Thai Lion Air juga menawarkan beragam program spesial untuk menambah kepuasan dan kenyamanan penumpangnya. Program tersebut di antaranya adalah Lion Fast dan Boarding Pass Privilege. Lion Fast adalah program istimewa bagi penumpang yang ingin mendapatkan keutamaan dalam pemilihan tempat duduk di kabin, serta prioritas dalam hal bagasi dan saat check-in di bandara. Sementara itu, Boarding Pass Privilege merupakan sebuah hasil kerja sama antara Thai Lion Air dengan beberapa fasilitas hotel dan penginapan, restoran, tempat wisata dan rumah sakit ternama di Thailand. Program ini memungkinkan penumpang untuk mendapatkan potongan harga maupun pelayanan ekstra di berbagai hotel, restoran, pusat wisata dan perbelanjaan, bahkan rumah sakit, hanya dengan menunjukkan boarding pass Thai Lion Air. Thai Lion Air memberikan fasilitas bagasi kabin sebanyak satu buah, dengan berat maksimum 7 kg dan ukuran maksimum 40 cm x 30 cm x 20 cm. Penumpang dengan tujuan penerbangan domestik akan mendapatkan fasilitas bagasi sebesar 15 kg, sementara penumpang dengan tujuan penerbangan internasional akan mendapatkan fasilitas bagasi sebesar 20 kg. Serupa dengan peraturan penerbangan pada umumnya, penumpang Thai Lion Air diharapkan hadir tepat waktu untuk check-in dan memasuki gerbang keberangkatan sesuai dengan jadwal keberangkatannya. Keterlambatan check-in tidak akan ditoleransi oleh pihak maskapai dan penumpang tidak akan mendapat refund. Setelah check-in, penumpang harus sudah memasuki gerbang keberangkatan selambat-lambatnya 30 menit sebelum waktu keberangkatan. Penumpang yang terlambat tiba di gerbang keberangkatan tidak akan diperbolehkan untuk naik ke pesawat.

Thai Lion Air merupakan maskapai penerbangan Thailand yang merupakan anak perusahaan Lion Air, maskapai penerbangan yang berasal dari Indonesia. Di negara asalnya, Indonesia, Lion Air dianggap sebagai maskapai penerbangan swasta terbesar dalam hal rute dan jumlah penumpang. Di bawah nama Lion Mentari Group Ltd., Lion Air juga merupakan maskapai bertarif rendah terbesar kedua di Asia Tenggara setelah AirAsia, serta diakui sebagai maskapai penerbangan terbesar kedua di Indonesia setelah Garuda Indonesia. Pada 2004, hanya beberapa tahun setelah maskapai penerbangan ini berdiri, Lion Air meraih penghargaan Best Brand Award dari majalah pemasaran di Indonesia, SWA. Penghargaan diberikan berdasarkan hasil survei terhadap 6.000 responden dari lima kota besar di Indonesia yang dilakukan oleh lembaga survei MARS. Hasil survei menunjukkan bahwa Lion Air mendapatkan suara sebanyak 33,6% dalam hal kepuasan pelanggan. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara maskapai lainnya. Perolehan tersebut mendorong Lion Air untuk melebarkan sayapnya dengan melayani lebih banyak penumpang dengan daerah jangkauan yang lebih luas. Lion Air mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk membentuk anak perusahaan di negara selain Indonesia. Enam bulan kemudian, Lion Air dan mitra usahanya di Thailand mendirikan Thai Lion Air. Thai Lion Air diresmikan tidak lama setelah Malindo Air, anak perusahaan Lion Air di Malaysia, mulai beroperasi pada Maret 2013. Penerbangan perdana Thai Lion Air dilakukan pada 4 Desember 2013, dengan rute penerbangan domestik dari Bandara Internasional Don Muang di Bangkok menuju Bandara Chiang Mai. Pada hari berikutnya, Thai Lion Air membuka rute penerbangan domestiknya di Thailand. Kurang dari seminggu kemudian, tepatnya pada 10 Desember 2013, Thai Lion Air menandatangani perjanjian kerja sama dengan Malindo Air untuk melayani penerbangan dari Bangkok ke Kuala Lumpur dan sebaliknya, serta penerbangan internasional lainnya dari Bangkok dan Kuala Lumpur. Pada awalnya, Thai Lion Air hanya melayani satu penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional setiap harinya. Rute internasional adalah dari Bangkok ke Kuala Lumpur, Malaysia dan Jakarta, Indonesia. Sementara itu, rute domestik adalah dari Bandara Don Muang menuju Chiang Mai, bandara kedua terbesar di Thailand yang juga melayani penerbangan domestik dan internasional. Thai Lion kemudian menambah bandara operasinya, yaitu Bandara Internasional Hat Yai. Sebagai hasilnya, Thai Lion Air berhasil melayani lima rute penerbangan domestik dengan Bandara Don Muang sebagai pusat operasinya, Bandara Hat Yai sebagai bandara penghubung, serta Bandara Internasional Chiang Mai, Bandara Hua Hin, dan Bandara Surat Thani sebagai bandara tujuannya. Sementara untuk rute internasional, Thai Lion Air melayani lima rute penerbangan ke dua negara. Tiga rute di antaranya adalah menuju Indonesia, tepatnya ke Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Bandara Internasional Kuala Namu, Medan, dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Dua rute penerbangan lainnya dilakukan ke Kuala Lumpur, Malaysia melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur dan Bandara Sultan Abdul Aziz. Sepanjang 2015, Thai Lion Air menambahkan armadanya untuk menjangkau wilayah-wilayah lain di dunia. Diawali dengan hanya 10 rute, saat ini Thai Lion Air melayani 22 rute penerbangan domestik ke bandara lain di Thailand dan rute penerbangan internasional ke berbagai negara di wilayah Asia dan Asia Tenggara. Untuk penerbangan domestik yang berangkat dari Bandara Internasional Don Muang, Thai Lion Air melayani penerbangan menuju bandara di kota-kota lain di Thailand, yakni Udon Thani, Ubon Ratchathani, Surat Thani, Krabi, Hat Yai, Phuket, KhonKaen, Phitsanulok, Chiang Mai, Chiang Rai, Nakhon Si Thammarat, dan Trang. Tiga rute penerbangan lainnya dilakukan dari Bandara Hat Yai menuju Udon Thani dan dari Chiang Mai menuju Surat Thani dan Hat Yai. Sementara itu untuk rute perjalanan internasional, Thai Lion Air melayani penerbangan menuju Singapura, Jakarta, Yangon, Guangzhou, Ho Chi Minh City, Kuala Lumpur, Chengdu, Chongqing, Nanchang, Nanjing, dan Hanoi. Seluruh penerbangan ini berangkat dari Bandara Internasional Don Muang. Thai Lion merupakan maskapai baru hasil aliansi maskapai penerbangan yang cukup diperhitungkan di wilayah Asia Tenggara. Maskapai penerbangan ini bersaing dengan dua maskapai lainnya di Thailand, yaitu Thai AirAsia (anak perusahaan AirAsia) dan Nok Air (maskapai bertarif rendah Thai Airways). Maskapai penerbangan ini sama-sama berpusat di Bandara Internasional Don Muang. Melihat pesaing-pesaing kuat yang sudah terlebih dahulu beroperasi di Thailand, Thai Lion Air tidak patah semangat. Thai Lion diperkirakan dapat menyumbang hingga 49% pendapatan untuk maskapai induknya, Lion Air. Perkiraan ini tidak semata-mata dibuat tanpa perhitungan. Optimisme pihak maskapai Thai Lion Air didasari oleh fakta yang menunjukkan bahwa aliansi lain yang lebih dahulu beroperasi di wilayah Asia Tenggara, yaitu Malindo Air, telah mencapai persentase saham sebesar 51% ketika usianya baru mencapai 6 bulan. Dibandingkan dengan Malindo Air, Thai Lion Air lebih dimanfaatkan oleh maskapai induk Lion Air untuk melayani penerbangan dari Bangkok ke Kuala Lumpur dan sebaliknya. Hal ini dilakukan karena Malindo Air tidak melayani penerbangan menuju Thailand mengingat maskapai tersebut sedang berkonsentrasi untuk menggencarkan pelayanan penerbangan internasional ke seluruh wilayah di Asia Tenggara serta beberapa wilayah di bagian Asia Timur. Keadaan tersebut semakin menguntungkan pihak Thai Lion Air, di mana Thai Lion Air dapat memfokuskan layanannya untuk penumpang dalam rute Thailand – Malaysia dan Malaysia – Thailand, tanpa perlu bersaing dengan sesama anak perusahaan Lion Air. Pada Januari 2017, Thai Lion Air memutuskan untuk menghentikan pemberian makanan dan minuman ringan gratis bagi penumpang selama penerbangan karena beberapa pertimbangan. Namun, pemberhentian layanan ini tidak berarti Thai Lion Air mengurangi pelayanannya di bidang lain. Sebagai contoh, Thai Lion Air tetap memberikan fasilitas bagasi gratis untuk para penumpangnya. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak umum ditemukan pada maskapai tarif rendah lainnya. Hal ini memungkinkan penumpang Thai Lion Air untuk menikmati perjalanannya dengan harga yang terjangkau, tanpa harus khawatir membawa banyak barang dan membayar biaya bagasi tambahan. Selain itu, Thai Lion Air juga menyediakan fasilitas web check-in bagi penumpang yang ingin menghemat waktunya. Tak hanya berfokus pada kenyamanan penumpangnya, keamanan juga menjadi prioritas Thai Lion Air. Pada September 2015, Thai Lion Air berhasil lulus dan melengkapi persyaratan uji sertifikasi IOSA (IATA Operational Safety Audit), yang menguji manajemen operasional dan sistem kontrol suatu maskapai penerbangan. Uji sertifikasi ini mengacu pada lebih dari 900 standar keselamatan penerbangan internasional dan anjuran praktik penerbangan yang dibagi ke dalam delapan subjek penilaian yang dinilai secara konsisten selama 24 bulan. Pada awal peluncurannya, Thai Lion Air mengoperasikan satu pesawat jenis ATR 42/72 untuk melayani rute perjalanan jarak pendek dengan jumlah penumpang yang terbatas. Saat ini pesawat ATR 42/72 tersebut sudah digantikan dengan dua jenis pesawat terbaru, yaitu Boeing 737-800 dan Boeing 737-900ER, untuk melayani penerbangan Thai Lion Air. Hingga Februari 2017, Thai Lion Air mengoperasikan 25 pesawat yang terdiri dari delapan pesawat Boeing 737-800 dan 17 pesawat Boeing 737-900ER. Untuk wilayah operasi Thailand dan sekitarnya, jumlah pesawat direncanakan dapat mencapai 70 hingga 80 pesawat untuk melayani rute perjalanan domestik dan internasional. Setiap pesawat direncanakan untuk melakukan minimum dua kali penerbangan setiap harinya.