Total Akomodasi | 17 Properties |
Area Populer | Siak Hulu, Bangkinang |
Hotel Populer | OYO 1153 Tiga Dara Hotel & Resort Syariah, Hotel Almadinah Bangkinang |
Objek Wisata Populer | SD Negeri 011 Desa Baru, Loket PT Rapi Pasir Putih |
Jika berada di Kampar, kamu juga bisa mengunjungi Kampar, Tapung Hilir, Tapung, Rumbio Jaya, Kampar Kiri, Tambang, Salo, Tapung Hulu, Bangkinang, Gunung Sahilan
Jika berada di Kampar, kota yang paling dikungjungi oleh wisatawan adalah Pekanbaru, Dumai, Bengkalis, Siak, Rokan Hulu, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya OYO 1153 Tiga Dara Hotel & Resort Syariah, Hotel Almadinah Bangkinang, SPOT ON 92052 Aulya Homestay Syariah, OYO 92302 Salsa Homestay Syariah, OYO 92055 Nirvana Homestay Syariah, SPOT ON 91950 Guest House TekNong Syariah, OYO 92199 Wisma Cendana Syariah, OYO 92223 Alfatar Homestay Syariah, OYO 92800 Lestari Baru Syariah, OYO 92177 Arafah Homestay Syariah
Saat ini, ada sekitar 17 hotel yang dapat kamu pesan di Kampar
Kampar adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Riau. Kabupaten Kampar merupakan wilayah yang baru terpisah dari tanah Minang sejak 1942, pada masa penjajahan Jepang. Dalam buku berjudul “Japan and Eastern Asia” karya seorang penulis dari Jepang bernama H. Takahashi pada 1953, mengatakan bahwa pemerintahan militer Kaigun di Sumatera memasukkan Kampar ke wilayah Riau Shio sebagai bagian dari strategi pertahanan teritorial militer di pantai timur Sumatera.
Pada waktu itu, penduduk Kampar sendiri kerap menyebut diri mereka sebagai Oughang Kampar yang tersebar di sebagian besar wilayah Kampar. Sejarah, etnis, adat istiadat, dan budaya mereka sangat dekat dengan masyarakat Minangkabau, khususnya dengan kawasan Luhak Limopuluah.
Di Kabupaten Kampar, terdapat beberapa kekayaan alamnya yang kini dijadikan sebagai tempat atau sarana yang dapat dinikmati masyarakat dalam dan luar daerah tersebut, seperti wisata alam dan wisata sejarah. Di sekitar kawasan wisata, tersedia penginapan berupa hotel untuk para pengunjung yang ingin bermalam.
Menurut sejarah, Kabupaten Kampar memiliki kemiripan dengan kebudayaan Minangkabau yang ada Sumatra Barat, seperti bahasa, adat istiadat, struktur pemerintahan, gaya bangunan dan lain sebagainya. Dahulu, kediaman masyarakat Kampar merupakan daerah kekuasaan dari Kerajaan Pagaruyuang dengan keberadaan suku Kampar di Kabupaten Kampar yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat.
Masyarakat Kampar menggunakan bahasa Kampar dalam keseharian. Bahasa Kampar dikategorikan sebagai bagian dari rumpun bahasa Melayu. Umur bahasa Kampar diperkirakan lebih tua dibanding bahasa Melayu dataran.
Di Kabupaten Kampar, terdapat rumah adat yang dibangun dalam proses panjang yang melibatkan masyarakat luas, serta tempat mengadakan upacara. Selain itu, terdapat juga ketentuan adat yang menyatakan bahwa penghuni perempuan cukup berpakaian se-dada tanpa baju (kemban) di dalam rumah atau tidur-tidur di rumah tanpa adanya penyekat/pelindung ruang.
Kabupaten Kampar berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Ilir di sebelah utara, Kabupaten Kauantan Singingi di sebelah selatan, Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Barat di sebelah Barat, serta Kabupaten Palalawan dan Siak di sebelah timur.
Anda dapat menaiki pesawat terbang dengan tujuan pendaratan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Setibanya di bandara, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Kampar dengan taksi bandara, bus Trans Metro Pekanbaru, angkutan umum (angkot), atau ojek. Transportasi lanjutan selain taksi bandara, bisa Anda temui di luar bandara.
Bagi yang menaiki kapal laut, Anda akan berlabuh di Pelabuhan Teluk Binjai, Sungai Kampar, Riau. Dari pelabuhan, Anda masih harus melanjutkan perjalanan jauh sekitar 4 jam untuk menuju Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar.
Anda dapat menggunakan bus dengan tarif Rp12.000 hingga Rp15.000 untuk ke ke Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar dari Pekanbaru. Perjalanan akan ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Selain bus biasa, Anda juga bisa menaiki bus Trans Metro dengan tarif Rp4.000 per orang.
(Harga di atas sewaktu-waktu dapat berubah)
Taman rekreasi Stanum merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau. Taman rekreasi ini berjarak sekitar 63 kilometer arah barat Kota Pekanbaru ke Ibu Kota Kabupaten Kampar. Stanum berada dekat dengan pusat kota dan jalan raya.
Taman Stanum berada di atas perbukitan dengan pepohonan rindang dan panorama alam yang indah. Ada banyak fasilitas yang tersedia di taman rekreasi Stanum, seperti tempat pemandian, musala, gedung pertemuan, restoran, panggung hiburan, bioskop, tempat pemancingan, arena bebek dayung, dan kolam renang.
Untuk Anda yang ingin bermalam di sekitar objek wisata ini, terdapat penginapan berupa hotel yang bisa Anda sewa. Penginapan di sini menyediakan fasilitas cukup lengkap dengan harga terjangkau.
Bukit Naang merupakan wisata outbound pertama di kabupaten Kampar, Riau. Alam yang asri membuat objek wisata ini menjadi tempat rekreasi keluarga yang menyenangkan. Lokasinya hanya sekitar 8 km dari Kota Bangkinang. Harga tiket masuknya Rp10.000 per orang dewasa, sedangkan anak-anak hanya perlu membayar Rp5.000.
Objek wisata ini menyediakan arena bermain flying fox dengan panjang kurang lebih 280 meter. Di arena flying fox, Anda akan melewati 15 trek permainan dengan didampingi beberapa instruktur profesional yang berada di tiap checkpoint. Anda tak perlu khawatir karena pihak pengelola melengkapi dengan safety tool yang memadai. Harga tiket fling fox adalah Rp65.000 per orang dan sudah termasuk pembelian sarung tangan.
Selain flying fox, beberapa fasilitas yang ada di Bukit Naang adalah ATV track, permainan balapan ATV, arena paintball, dan arena menunggang kuda. Anda bisa berkeliling sekitar objek wisata dengan menunggang kuda. Pengelola juga menyediakan kuda yang tak terlalu besar untuk ditunggangi anak-anak.
Jika Anda suka aktivitas air atau berenang, Anda bisa berkunjung ke WaterPark Area di Naang Treetop Adventure Park yang memiliki kolam renang cukup luas dengan beberapa wahana waterboom.
Beberapa fasilitas umum di Bukit Naang yang dapat digunakan para pengunjung, di antaranya, bungalo, musala, area parkir yang luas, dan restoran yang ada di tepi kolam pancing.
Objek wisata sejarah yang berupa bangunan masjid bernama jami' Air Tiris ini terletak di Jalan Pasar Usang, Desa Tanjung Barulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Masjid ini dibangun pada 1901 atas prakarsa Engku Mudo Sangkal. Dalam pembangunannya, disebut dengan Ninik Mamak Nan Dua Belas, yaitu Ninik Mamak dari berbagai suku yang ada dalam seluruh kampung.
Mereka mengerjakan bangunan ini bersama anak kemenakan, termasuk tukang dari Terengganu, Malaysia. Pada 1904, masjid ini selesai dan diresmikan dengan meriah oleh seluruh masyarakat Air Tiris dengan menyembelih 10 ekor kerbau.
Arsitektur masjid ini menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu dan Cina dengan atap berbentuk limas. Seluruh bagian bangunan terbuat dari kayu tanpa menggunakan besi dan paku, melainkan hanya pasak kayu. Masjid Jami’ Air Tiris merupakan salah satu tempat yang banyak mengandung unsur sejarah, sehingga masih tetap dijaga kelestariannya.
Museum berbentuk rumah Lontiok ini banyak menyimpan berbagai koleksi yang memiliki nilai sejarah, seperti barang tembikar, alat-alat pertukangan, pertanian, penangkap ikan, kesenian, alat-alat pelaminan, alat-alat perdagangan, alat pesta, dan lain-lain.
Tempat wisata budaya ini merupakan cagar wisata yang berpotensi menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Masyarakat pun menggunakan museum ini sebagai tempat berkumpul atau musyawarah besar dengan melibatkan Ninik Mamak dan tokoh pemuda kampung Pulau Belimbing ini sendiri.
Rumah Lontiok merupakan kebanggaan dan simbol status masyarakat. Kepemilikan rumah Lontiok bersifat terbatas dan dianggap sakral oleh masyarakat. Rumah Lontiok memiliki arsitektur tradisional yang mengandung berbagai nilai budaya khas dan tercermin dari awal hingga selesai proses pembangunan.
Di dalam bangunan ini, terkandung makna dan filosofi yang berkaitan dengan pembentukan watak dan sikap hidup masyarakat. Selain itu, bangunan ini berperan melambangkan hubungan antar individu, orang tua, anak, dan anggota masyarakat, serta melambangkan kebesaran Sang Pencipta.
Makanan khas Kampar ini adalah salah satu andalan Provinsi Riau untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. Lopek Bugi berbentuk adonan kecil-kecil yang terbuat dari tepung beras ketan yang telah dicampur santan dan dibungkus dalam daun pisang. Di dalamnya, ada inti kelapa khas Kampar yang bercampur dengan gula. Rasa Lopek Bugi sangat lezat dan akan membuat Anda tak berhenti memakannya.
Makanan khas Kabupaten Kampar dibuat dengan bahan utama tepung beras. Kue Palito Daun berbentuk persegi dengan warna kue bagian atas putih dan diletakkan di atas daun pisang kue.
Makanan khas Kabupaten Kampar ini dibuat dengan pelengkap sarikayo, manisan, dan kuah yang digunakan untuk kolak.