Ayu Lili Garden Hotel

Cukup untuk bugdet yang pas dengan AC dan kolam renang 👌

Hotel ini mirip homestay per kamar terpisah kebetulan kamar yang dipesan sudah tidak ada, yang ada AC jadi kamar hanya pake kipas angin. Fasilitas tentu sesuai dengan budget harga, makan pagi menu sudah ditentukan, sangat terbatas. Lokasi agak jauh ke dalam dari pantai Kuta harus jalan kaki atau naik motor. Jalanan ke dalam sempit mobil hanya bisa 1 tidak bisa berpapasan dari arah berlawanan. Ada kolam renang kecil, lumayan untuk olah badan karena kamarnya tidak ber-AC. Kebetulan habis yang ada AC-nya.

di kamar gak ada televisi....pdhl diaplikasi tertera ada fasilitas tv...sangat di sayangkan

Sarapannya sangat buruk dan petugas hotel juga tidak memberikan apa yang menjadi Hak kami seperti air minum dan ganti handuk juga make up room, Kecuali kita mentahan.

Kesepakatan bagus dengan harga super masuk akal selama musim puncak. Tidak ada perlengkapan mandi yang disediakan sehingga Anda harus bersiap untuk itu. Sangat dekat dengan Pantai Kuta seperti Anda hanya bisa berjalan sambil menutup mata dan tiba-tiba tiba. Staf resepsionis dan layanan baik tetapi sarapan tidak menarik dan terbatas.

Saya benar-benar tinggal di sini selama 12 hari pada saat Kuta / Legian sangat tenang karena wabah COVID-19. Itu tenang di sini karena 2 hari setelah saya check in, hotel ditutup dengan mematuhi pedoman Stay At Home (COVID-19). Jadi hotel ini sangat sunyi, dengan hanya beberapa tamu hotel yang menjaga diri mereka sendiri dan mengisolasi diri di kamar mereka. Sedangkan untuk kamar, malam pertama saya, saya telah memesan kamar 'fan only', yang saya sadari keesokan paginya terlalu panas. Dan saya ingin tv. Jadi saya upgrade ke kamar dengan AC dan TV. Keluarga yang memiliki hotel ini, (dan beberapa lokasi lainnya), bertanya kepada saya setelah malam pertama saya di ruang upgrade, apakah saya akan tinggal atau terbang kembali ke Amerika Serikat. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan tinggal dan ingin mengatur kesepakatan jika saya tinggal di hotel ini selama 30 hari, karena virus dan pilihan hotel lainnya berkurang pada saat ini. Dia setuju. Jadi saya tetap tinggal. Tetapi saya harus mengganti kamar lagi karena pemilik ingin beberapa dari kita tamu di sana ke arah belakang hotel, jauh dari jalan. Namun seiring berjalannya waktu, sarapan komplementer berhenti dilayani karena toko-toko terdekat tutup dan tidak dapat membeli bahan-bahan dasar. Mereka juga tidak dapat mengganti seprai karena layanan binatu mereka ditutup. Mereka menyapu kamar saya dan mengisi sabun tangan dan kertas toilet saya. Plus, salah satu staf meja depan menawarkan agar saya tinggal di kamar lain daripada mengganti seprai. Saya menolak. Saya memilih untuk pergi setelah 12 hari karena pemilik akan memotong non-penting: tv, downgrade WiFi, dll. Jadi saya perlu mencari tempat saya bisa tinggal selama satu atau dua bulan yang tidak akan ditutup karena kurangnya tamu . Kamarnya bagus. Luas. TV itu bagus. Penerimaan WiFi yang cukup bagus. Beberapa hari saya sarapan, itu baik. Pancuran air panas. Tidak ada perlengkapan mandi. Tempat tidur yang nyaman. Meskipun saya agak frustrasi bahwa pencahayaan di atas tempat tidur tidak terlalu memadai. Sulit dilihat di malam hari. Dua pria muda yang tinggal di properti 24/7 sementara beberapa tamu yang menginap di sana luar biasa. Berbicara bahasa Inggris dengan baik. Saya juga tahu mereka ingin pulang. Itulah alasan lain saya memilih untuk pergi. Semua orang perlu menjaga diri mereka sendiri sekarang. Terima kasih atas keramahan Anda.

Kolam renang yang bagus, kamar yang besar dan bagus, mendapat layanan kamar setiap pagi.