Total Akomodasi | 37 Properties |
Hotel Populer | Plataran Bromo, Hotel Nature Bromo & Resort |
Jika kamu sedang liburan di Tosari, area terbaik untuk menginap adalah di sekitar Prigen, Bangil, Purworejo, Pandaan, Purwodadi, Gempol, Gadingrejo, Purwosari, Panggungrejo, Tutur.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Plataran Bromo, Hotel Nature Bromo & Resort , Lereng Bromo Hotel, Anugrah Bromo Homestay at Desa Wisata Bromo, Bromo Guest House, Bromo Indah Lestari Homestay Mitra RedDoorz, Hotel Huni Raya Bromo, Yeski Homestay at Desa Wisata Bromo Mitra RedDoorz, Sri Dewi Homestay, Jazzi Homestay
Saat ini, ada sekitar 37 hotel yang dapat kamu pesan di Tosari
Tosari merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Tmur. Tosari adalah kecamatan berada paling tinggi di Jawa Timur, letaknya pada ketinggian 1.700 mdpl. Tak heran jika kecamatan ini masih memiliki udara yang cukup sejuk. Jarak dari Pasuruan menuju Tosari bisa mencapai kurang lebih 50 kilometer.
Kecamatan Tosari secara keseluruhan dibagi menjadi delapan pedesaan, di antaranya adalah Desa Kandangan, Balendono, Mororejo, Ngadiwono, Podokoyo, Sadaeng, dan Wonokitri. Kecamatan Tosari berbatasan dengan Desa Baledono di sebelah utara, Desa Wonokitri di sebelah timur, Desa Podokoyo di sebelah selatan, dan Desa Ngadiwono di sebelah barat.
Masyarakat Tosari sebagian besar bermata pencaharian petani sayuran dan mayoritas penduduknya berasal dari suku Tengger.
Sejarah Tosari tidak luput dari sejarah Tengger karena memang Tosari berada di wilayah Pegunungan Tengger.
Konon katanya, dulu pada masa pemerintahan Belanda, terdapat hutan yang berada di Desa Tengger. Hutan di desa tersebut terkenal memiliki pepohonan yang rindang dan lebat. Suatu ketika, ada seorang lelaki yang melakukan pembabatan hutan tersebut dengan niat untuk dijadikan perkebunan kopi. Setelah melakukan pembabatan, ternyata lelaki tersebut menemukan sebuah mata air yang cukup jernih.
Lelaki itu berpikir bahwa mata air tersebut akan berguna untuk lahan pertanian yang ada. Akhirnya, lelaki itu mengumumkan penemuan mata air tersebut.
Karena penemuan mata air yang ada di hutan, masyarakat memberi nama Toyokoyo yang artinya ‘air yang bisa menghasilkan kekayaan’. Namun, nama itu diganti menjadi Toyosari yang artinya ‘air yang memiliki nilai yang tinggi’. Setelah itu, nama Toyosari diganti menjadi Tosari, untuk memudahkan penyebutannya.
Anda bisa menggunakan pesawat dengan tujuan pendaratan di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Jarak dari bandara ke Tosari cukup jauh sekitar 20 kilometer. Jadi, jika sudah sampai di bandara, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum seperti taksi bandara.
Untuk transportasi darat, Anda bisa menggunakan kereta api dengan tempat pemberhentian di Stasiun Pasuruan, hanya saja akses kereta api bisa dilalui untuk mereka yang tinggal di wilayah Jawa Timur. Untuk di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, belum ada akses kereta api yang bisa masuk dan berhenti di Stasiun Pasuruan.
Taman Nasional Bromo Tengger terletak di Kabupaten Pasuruan. Objek wisata alam ini memiliki luas kurang lebih 50.276,3 hektar.
Di sini, Anda bisa menemukan banyak sekali kaldera lautan pasir yang mebentang dengan luas kurang lebih 6.290 hektar. Untuk melewati laut pasir ini, Anda tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat biasa karena kondisi jalannya yang menurun dari pananjakkan sampai ke arah laut pasir akan sangat curam. Namun, akan ada beberapa mobil Jeep yang bisa Anda sewa untuk melewati laut pasir ini.
Lautan pasir merupakan salah satu andalan para wisatawan. Di sini, wisatawan bisa melihat luasnya padang pasir serta rerumputan. Biasanya, wisatawan akan menunggu indahnya pemandangan matahari terbit dan terbenam.
Sebelumnya, daerah ini merupakan hutan yang difungsikan untuk cagar alam serta hutan wisata. Selain itu, hutan ini juga berfungsi sebagai hutan produksi dan lindung. Lalu, pada 14 Oktober 1982, kawasan ini diresmikan menjadi taman nasional.
Di Taman Nasional Bromo Tengger, terdapat banyak pohon besar yang berusia ratusan tahun, seperti jamuju, edelweiss, anggrek, dan cemara gunung. Beberapa fauna juga bisa Anda temukan di sini, seperti luwa, rusa, kijang, kera ekor panjang, ayam hutan merah, macan tutul, akag, rangkong, alap-alap atau sejenis burung, elang bondo, belibis, dan lain-lain.
Bromo sendiri merupakan sebuah gunung yang telah meletus beberapa kali. Letusan yang paling besar terjadi pada 1974 dan letusan terakhir terjadi pada 2011. Masyarakat sekitar percaya bahwa Bromo adalah sebuah gunung suci.
Setiap satu tahun sekali, masyarakat mengadakan sebuah upacara yang dinamakan kasodo atau yadnya kasada. Upacara ini dilakukan di bawah kaki gunung hingga puncak Gunung Bromo. Biasanya, kasodo dilakukan pada malam hari hingga dini hari pada waktu bulan purnama.