Total Akomodasi | 5 Properties |
Hotel Populer | Abadi Sarolangun Jambi By Tritama Hospitality, RedDoorz Syariah @ Naffa Homestay |
Objek Wisata Populer | RM.Dendeng Betokok, Masjid Jamiatul Muslim Sungai Baung |
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Abadi Sarolangun Jambi By Tritama Hospitality, RedDoorz Syariah @ Naffa Homestay, OYO 91097 Hotel Atika, Golden Hotel Sarolangun, OYO 91203 Naufal Residence Syariah
Saat ini, ada sekitar 5 hotel yang dapat kamu pesan di Pusat Kota Sarolangun
Sarolangun adalah ibu kota dari Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Sarolangun merupakan Kabupaten pemekaran pada 1999, antara Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Bangko yang sekarang berubah nama menjadi Kabupaten Merangin. Luas wilayahnya Sarolangun yaitu 6.174 kilometer persegi dengan populasi 246.245 penduduk.
Walau Sarolangun terbilang kabupaten yang cukup kecil, pembangunan seperti penginapan, hotel-hotel berbintang, dan ruko sudah tersedia banyak di sana. Infrastruktur jalannya sudah bagus dan jalan utama lintas Sumatera sangat luas dan bersih.
Di Kabupaten Sarolangun, terdapat pertambangan minyak milik Pertamina dan pertambangan batu bara milik India. Faktor inilah yang membuat Kabupaten Sarolangun menjadi hidup dan berkembang. Anda tak perlu khawatir, meski di Kabupaten Sarolangun terdapat banyak pertambangan, namun tidak akan menimbulkan polusi yang berlebihan karena pertambangan-pertambangan ini jauh dari pemukiman penduduk.
Kabupaten Sarolangun diapit oleh Sumatera Barat dan Palembang. Anda akan banyak menemukan rumah makan Padang dan rumah makan khas Palembang di Kabupaten Sarolangun. Uniknya rasa makanan yang tersedia sudah disesuaikan dengan lidah orang Sarolangun.
Kabupaten Sarolangun memiliki beragam potensi wisata mulai dari objek wisata alam, ziarah, budaya, dan sejarah. Beragam potensi wisata ini tersebar di berbagai kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun, sedangkan sebagian objek wisata lainnya masih menunggu pembenahan Pemerintah.
Sarolangun, dulunya bernama Desa Ujung Tanjung Saribulan. Menurut dongeng masyarakat Jambi, nama ‘Sarolangun’ berasal dari orang Desa Sora yang ingin bermalam di Desa Ujung Tanjung Saribulan. Dalam bahasa dusun itu, kata ‘bermalam dan berpindah’ disebut ‘melangun’. Adanya pristiwa tersebut, membuat Desa Ujung Tanjung Saribulan berganti nama menjadi Suro Melangun. Pengaruh logat dan cara mengeja orang-orang desa, mengubah penyebutan Suro Melangun menjadi Sarolangun.
Dalam konstelasi perjuangan, Kabupaten Sarolangun memiliki andil yang cukup besar dalam perjuangan melawan kolonial Belanda dan Jepang. Kisah heroik perjuangan rakyat Sarolangun, hingga saat ini masih terpatri di kalangan masyarakat. Berbagai peninggalan kolonial Belanda masih tersisa di Sarolangun hingga sekarang.
Beberapa tempat wisata di Kabupaten Sarolangun yang harus Anda kunjungi adalah:
Jembatan Beatrix diambil dari nama putri ratu Belanda, Wilhelmina yang baru lahir pada masa silam, yaitu Putri Beatrix. Jembatan beatrix merupakan salah satu saksi bisu perjuangan rakyat Sarolangun melawan Belanda dan Jepang. Jembatan dengan bangunan khas Eropa ini masih berdiri kokoh hingga saat ini. Jembatan Beatrix dibangun sekitar 1923 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan cara kerja paksa yang mengerahkan ratusan rakyat Sarolangun. Dengan panjang sekitar 250 meter, jembatan ini menghubungkan dua desa yang berseberangan, yaitu Desa Sri Pelayang dan Keluarahan Pasar Sarolangun. Jembatan beatrix menjadi pilihan wisata di Kabupaten Sarolangun yang cocok dikunjungi pada sore hari.
Objek wisata ini merupakan salah satu dari empat taman nasional yang ada di Provinsi Jambi. Taman Nasional Bukit Duabelas memiliki luas 16.763 hektar. Taman nasional ini dihuni oleh masyarakat asli suku Kubu atau orang rimba dengan jumlah sekitar 1.000 jiwa. Masyarakat asli suku Kubu hidup berpindah-pindah di dalam hutan rimba layaknya di dunia masa lampau. Selain itu, lokasi ini kaya akan flora, fauna, dan sumber air panas yang mana dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit oleh masyarakat setempat. Wisata Taman Nasional Bukit Duabelas berada di Kecamatan Pauh, 40 kilometer dari Kabupaten Sarolangun. Perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Objek wisata ini merupakan kawasan wisata petualangan arung jeram dengan arus sungai yang deras dan bebatuan tajam yang besar. Objek wisata ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi Anda yang berjiwa petualang.
Sungai Batang Asai cocok untuk rafting dan canoing. Sungai ini juga pernah digunakan sebagai arena pertandingan arung jeram, baik nasional maupun internasional. Untuk menunjang kegiatan ini, fasilitas wisata yang ada di tempat ini terbilang lengkap, seperti hotel atau penginapan, tempat makan, dan moda transportasi.
Arung jeram Batang Asai ini berlokasi di Desa Tambak Ratu, Kecamatan Batang Asai yang berjarak sekitar 110 kilometer dari Kabupaten Soralangun. Perjalanan menuju wisata ini dapat ditempuh melalui jalan darat maupun Sungai Batang Asai dengan menggunakan perahu tempek.
Di Kecamatan Batang Asai, terdapat beberapa wisata air terjun, di antaranya adalah Air Terjun Simpang Narso dan Air Terjun Seluro. Objek wisata ini merupakan kawasan wisata tirta dengan panorama yang asri. Air Terjun Simpang Narsono berada di Kecamatan Batang Asai, 92 kilometer dari Kota Sarolangun. Tepatnya, Air Terjun Simpang Narso terletak di Desa Simpang Narso, sedangkan Air Terjun Seluro terletak di Desa Raden Anom.
Air Terjun Simpang Narso dan Air Terjun Seluro merupakan air terjun yang cukup tinggi dibanding air terjun lain yang ada di kawasan ini. Air Terjun Simpang Narso memiliki ketinggian 45 meter, sedangkan Air Terjun Seluro 25 meter. Kedua air terjun ini dikelilingi oleh hutan yang masih lebat dan rindang.
Danau Kaco berlokasi di Dusun Renah Pisang, Kecamatan Batang Asai, Desa Sungai Karadak. Danau ini berjarak 92 kilometer dari Kota Sarolangun. Danau Kaco memiliki luas sekitar 3 hektar. Untuk mencapai danau ini, perjalanan harus ditempuh dengan perahu tempek (motor tempel) yang menelusuri Sungai Batang Asai selama 2,5 jam, kemudian diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 3 jam.
Sekitar 1 kilometer sebelum sampai di pinggir danau, Anda akan melihat pemandangan hamparan batu kaca yang mengeluarkan cahaya gemerlap karena terkena cahaya matahari. Danau ini dikelilingi oleh hutan lebat dan sungai-sungai kecil yang mengalir dari beberapa bukit, seperti Bukit Selasih, Bukit Gundul, dan Bukit Gunung Gedang. Selain itu, Anda bisa meliht batu-batuan berwarna hitam berbentuk kaco yang dikelilingi sebuah anak sungai dengan batunya yang berwarna putih. Masyarakat menyebut sungai tersebut Sungai Putih.
Bagi Anda pencinta makanan Palembang, mungkin sudah tak asing lagi dengan tempoyak. Kabupaten Sarolangun yang terbelah oleh Sungai Tembesi ini memiliki kuliner tradisional berupa tempoyak. Tempoyak merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari buah durian yang di simpan selama jangka waktu tertentu yang disantap dengan cara dimakan langsung bersama nasi, digulai, atau ditumis terlebih dahulu sesuai selera. Meskipun tempoyak banyak terdapat di tempat lain seperti, Palembang dan Riau, namun tempoyak dari Kabupaten Sarolangun ini mempunyai rasa sangat khas yang wajib Anda coba.