Perjalanan udara dari Bintan/Tanjung Pinang (TNJ) ke Phnom Penh (PNH) menawarkan pengalaman yang memukau dan memuaskan jiwa petualang, menghubungkan dua destinasi yang mempesona dengan warisan budaya dan sejarah yang kaya. Tiket termurah sekali jalan untuk perjalanan ini dapat diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp. 2.417.131, sementara tiket termurah untuk perjalanan pulang pergi tersedia dengan harga yang lebih menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 5.118.639. Bulan Mei menjadi waktu yang ideal bagi para pelancong yang ingin menjelajahi Phnom Penh tanpa harus mengeluarkan banyak biaya, mengingat adanya kesempatan untuk mendapatkan tiket dengan harga terendah. Dengan keberadaan berbagai maskapai penerbangan seperti Citilink, AirAsia Berhad, Batik Air, Garuda Indonesia, Singapore Airlines, China Southern Airlines, Philippine Airlines, dan EVA Air, penumpang memiliki beragam pilihan yang sesuai dengan preferensi dan anggaran perjalanan mereka.
Jadwal penerbangan untuk perjalanan ini tersedia setiap hari Kamis. Meskipun perjalanan ini membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 16 jam, memiliki kesempatan transit yang menyenangkan di Jakarta dan Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan ke Phnom Penh yang akan memberikan kesempatan bagi penumpang untuk mengeksplorasi dua kota yang menarik. Selama penerbangan, penumpang dapat menikmati kenyamanan dan fasilitas yang disediakan oleh maskapai penerbangan mereka, sambil menikmati pemandangan indah dari ketinggian. Setibanya di Phnom Penh, para petualang akan disambut dengan hangat dan keramahan oleh masyarakat setempat, serta keindahan arsitektur dan kekayaan budaya kota ini.
Bandara Keberangkatan yaitu Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (TNJ), sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Kijang, adalah sebuah pusat kegiatan udara yang menghiasi kota Tanjungpinang, provinsi Kepulauan Riau, dengan kemegahan dan kemudahan modern. Dikelola oleh PT Angkasa Pura II, bandara ini telah mengalami transformasi signifikan sejak pembukaannya. Terminal penumpang baru, dengan luas mencapai 8.300 meter persegi dan satu garbarata, menjadi bukti nyata dari perkembangan pesat ini, yang diresmikan pada bulan Juni 2013. Dengan kapasitas menampung hingga 1.000.000 penumpang per tahun, sepuluh kali lebih besar dari terminal sebelumnya, Bandara Raja Haji Fisabilillah memainkan peran penting sebagai pintu gerbang udara yang vital bagi wilayah ini. Berlokasi pada ketinggian 16 meter di atas permukaan laut rata-rata, bandara ini menawarkan pengalaman penerbangan yang nyaman dengan satu landasan pacu yang luas, ditunjuk dengan kode 04/22, dengan permukaan aspal berukuran panjang mencapai 2.250 meter. Dengan fasilitas yang modern dan kemudahan aksesibilitas, Bandara Raja Haji Fisabilillah menjadi pusat aktivitas udara yang tak tergantikan di Kepulauan Riau, memberikan layanan terbaik kepada para pelancong dan penduduk setempat.
Bandara kedatangan yakni Bandara Internasional Phnom Penh (PNH) adalah pusat kegiatan udara yang sibuk dan merupakan gerbang utama internasional bagi negara Kamboja. Dikenal sebagai bandara terbesar kedua di negara ini berdasarkan luas wilayahnya, bandara ini memiliki peran vital dalam menghubungkan Kamboja dengan dunia luar. Terletak di Distrik Pou Senchey, hanya 10 kilometer sebelah barat dari ibu kota Phnom Penh, bandara ini menawarkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para penumpang. Dengan ketinggian 40 kaki di atas permukaan laut, bandara ini dilengkapi dengan satu landasan pacu yang luas, ditetapkan dengan kode 23/05, memiliki permukaan aspal berukuran 3.000 kali 50 meter. Bandara ini dilengkapi dengan dua bangunan terminal, satu untuk operasi internasional dan satu lagi untuk operasi domestik, serta fasilitas baru untuk layanan VIP yang baru-baru ini ditambahkan. Terminal internasional dilengkapi dengan empat garbarata yang dibangun pada tahun 2003, dan tiga garbarata tambahan telah ditambahkan selama perluasan terminal penumpang pada tahun 2016–2017. Dengan kapasitas desain mencapai 5 juta orang per tahun, Bandara Internasional Phnom Penh menjadi titik awal dan akhir yang penting bagi perjalanan udara di Kamboja, menyediakan layanan berkualitas tinggi kepada jutaan penumpang setiap tahunnya.
Phnom Penh adalah ibu kota yang bersemangat dan penuh warna dari Kamboja, menyajikan pengalaman yang memikat bagi para pengunjungnya. Kota ini tidak hanya merupakan pusat politik dan ekonomi negara, tetapi juga merupakan tempat yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam yang menakjubkan. Di tengah gemerlapnya kehidupan kota, pengunjung dapat menemukan sejumlah hotel mewah yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan, seperti Raffles Hotel Le Royal, Sofitel Phnom Penh Phokeethra, dan Rosewood Phnom Penh.
Destinasi yang sering dikunjungi di Phnom Penh termasuk Istana Kerajaan yang megah, yang merupakan tempat kediaman resmi raja Kamboja dan Wat Phnom, kuil Buddhis kuno yang berdiri di atas bukit kecil di tengah kota. Museum Genosida S-21 dan Killing Fields adalah destinasi lain yang sering dikunjungi, yang mengingatkan pengunjung akan tragisnya sejarah Kamboja. Selain itu, Jalan Pedestrian Sisowath Quay menawarkan pemandangan yang menakjubkan di tepi Sungai Mekong, sementara Pasar Rusia dan Pasar Psar Thmei menyajikan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan dengan beragam barang-barang lokal dan suvenir. Dengan kekayaan warisan budaya dan destinasi menarik yang tersedia, Phnom Penh memukau pengunjung dari seluruh dunia dengan pesonanya yang tak tertandingi.
Perjalanan udara dari Bintan/Tanjung Pinang (TNJ) ke Phnom Penh (PNH) menawarkan pengalaman yang memukau dan memuaskan jiwa petualang, menghubungkan dua destinasi yang mempesona dengan warisan budaya dan sejarah yang kaya. Tiket termurah sekali jalan untuk perjalanan ini dapat diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp. 2.417.131, sementara tiket termurah untuk perjalanan pulang pergi tersedia dengan harga yang lebih menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 5.118.639. Bulan Mei menjadi waktu yang ideal bagi para pelancong yang ingin menjelajahi Phnom Penh tanpa harus mengeluarkan banyak biaya, mengingat adanya kesempatan untuk mendapatkan tiket dengan harga terendah. Dengan keberadaan berbagai maskapai penerbangan seperti Citilink, AirAsia Berhad, Batik Air, Garuda Indonesia, Singapore Airlines, China Southern Airlines, Philippine Airlines, dan EVA Air, penumpang memiliki beragam pilihan yang sesuai dengan preferensi dan anggaran perjalanan mereka.
Jadwal penerbangan untuk perjalanan ini tersedia setiap hari Kamis. Meskipun perjalanan ini membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 16 jam, memiliki kesempatan transit yang menyenangkan di Jakarta dan Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan ke Phnom Penh yang akan memberikan kesempatan bagi penumpang untuk mengeksplorasi dua kota yang menarik. Selama penerbangan, penumpang dapat menikmati kenyamanan dan fasilitas yang disediakan oleh maskapai penerbangan mereka, sambil menikmati pemandangan indah dari ketinggian. Setibanya di Phnom Penh, para petualang akan disambut dengan hangat dan keramahan oleh masyarakat setempat, serta keindahan arsitektur dan kekayaan budaya kota ini.
Bandara Keberangkatan yaitu Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (TNJ), sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Kijang, adalah sebuah pusat kegiatan udara yang menghiasi kota Tanjungpinang, provinsi Kepulauan Riau, dengan kemegahan dan kemudahan modern. Dikelola oleh PT Angkasa Pura II, bandara ini telah mengalami transformasi signifikan sejak pembukaannya. Terminal penumpang baru, dengan luas mencapai 8.300 meter persegi dan satu garbarata, menjadi bukti nyata dari perkembangan pesat ini, yang diresmikan pada bulan Juni 2013. Dengan kapasitas menampung hingga 1.000.000 penumpang per tahun, sepuluh kali lebih besar dari terminal sebelumnya, Bandara Raja Haji Fisabilillah memainkan peran penting sebagai pintu gerbang udara yang vital bagi wilayah ini. Berlokasi pada ketinggian 16 meter di atas permukaan laut rata-rata, bandara ini menawarkan pengalaman penerbangan yang nyaman dengan satu landasan pacu yang luas, ditunjuk dengan kode 04/22, dengan permukaan aspal berukuran panjang mencapai 2.250 meter. Dengan fasilitas yang modern dan kemudahan aksesibilitas, Bandara Raja Haji Fisabilillah menjadi pusat aktivitas udara yang tak tergantikan di Kepulauan Riau, memberikan layanan terbaik kepada para pelancong dan penduduk setempat.
Bandara kedatangan yakni Bandara Internasional Phnom Penh (PNH) adalah pusat kegiatan udara yang sibuk dan merupakan gerbang utama internasional bagi negara Kamboja. Dikenal sebagai bandara terbesar kedua di negara ini berdasarkan luas wilayahnya, bandara ini memiliki peran vital dalam menghubungkan Kamboja dengan dunia luar. Terletak di Distrik Pou Senchey, hanya 10 kilometer sebelah barat dari ibu kota Phnom Penh, bandara ini menawarkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para penumpang. Dengan ketinggian 40 kaki di atas permukaan laut, bandara ini dilengkapi dengan satu landasan pacu yang luas, ditetapkan dengan kode 23/05, memiliki permukaan aspal berukuran 3.000 kali 50 meter. Bandara ini dilengkapi dengan dua bangunan terminal, satu untuk operasi internasional dan satu lagi untuk operasi domestik, serta fasilitas baru untuk layanan VIP yang baru-baru ini ditambahkan. Terminal internasional dilengkapi dengan empat garbarata yang dibangun pada tahun 2003, dan tiga garbarata tambahan telah ditambahkan selama perluasan terminal penumpang pada tahun 2016–2017. Dengan kapasitas desain mencapai 5 juta orang per tahun, Bandara Internasional Phnom Penh menjadi titik awal dan akhir yang penting bagi perjalanan udara di Kamboja, menyediakan layanan berkualitas tinggi kepada jutaan penumpang setiap tahunnya.
Phnom Penh adalah ibu kota yang bersemangat dan penuh warna dari Kamboja, menyajikan pengalaman yang memikat bagi para pengunjungnya. Kota ini tidak hanya merupakan pusat politik dan ekonomi negara, tetapi juga merupakan tempat yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam yang menakjubkan. Di tengah gemerlapnya kehidupan kota, pengunjung dapat menemukan sejumlah hotel mewah yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan, seperti Raffles Hotel Le Royal, Sofitel Phnom Penh Phokeethra, dan Rosewood Phnom Penh.
Destinasi yang sering dikunjungi di Phnom Penh termasuk Istana Kerajaan yang megah, yang merupakan tempat kediaman resmi raja Kamboja dan Wat Phnom, kuil Buddhis kuno yang berdiri di atas bukit kecil di tengah kota. Museum Genosida S-21 dan Killing Fields adalah destinasi lain yang sering dikunjungi, yang mengingatkan pengunjung akan tragisnya sejarah Kamboja. Selain itu, Jalan Pedestrian Sisowath Quay menawarkan pemandangan yang menakjubkan di tepi Sungai Mekong, sementara Pasar Rusia dan Pasar Psar Thmei menyajikan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan dengan beragam barang-barang lokal dan suvenir. Dengan kekayaan warisan budaya dan destinasi menarik yang tersedia, Phnom Penh memukau pengunjung dari seluruh dunia dengan pesonanya yang tak tertandingi.