GS Hotel

[Tolong jangan membuat reservasi di hotel ilegal ini] ] Jangan tertipu oleh senyuman stafnya. Saat saya berkunjung pada malam hari, dia sengaja membimbing saya untuk melakukan reservasi di platform online. Namun, setelah saya membuat reservasi di sini, dia memberi tahu saya bahwa tidak ada kamar dan saya perlu membayar biaya harga RM20 untuk meningkatkan kamar, tetapi selisih harga yang dipublikasikan adalah RM10. Nanti katanya saya harus bayar pajak turis sebesar 10RM, dan harga akhirnya RM98. Ketika saya menyatakan bahwa saya tidak ingin check-in, dia menawarkan untuk membantu saya menangani pengembalian dana, tetapi dia hanya mengambil telepon saya dan berpura-pura melakukannya. Ketika saya mengambil ponselnya kembali dan melihat bahwa saya tidak bisa mendapatkan pengembalian dana, dia terus mengatakan itu adalah masalah dengan platformnya. Di tengah perjalanan, dia beberapa kali menelepon bos (mungkin dia anak bos), dengan sengaja tidak mengizinkan saya menjawab telepon atau membantu saya menyelesaikan masalah. Pada akhirnya, saya tidak punya pilihan selain check-in, yang memakan waktu lebih dari satu jam. Ruangan itu kecil dan kotor, tiga perempatnya ditempati oleh tempat tidur, dan tidak ada jendela. Bahkan selimut dan bantalnya pun basah. Lantainya kotor dan tidak ada sandal. Ketika saya bangun keesokan harinya, saya digigit serangga dan sangat gatal. Saat saya check out, saya bertanya kepada staf yang memeriksa kamar apakah saya minum air mineral di kamar. Karena itu adalah biaya tambahan dan biaya tersembunyi. Dan staf lain di meja depan tidak mau mengembalikan deposit saya. Saya bukanlah turis pertama yang mengalami pengalaman serupa. Saat itu katanya ada orang lain yang punya masalah sama dengan saya sebelum saya check in. Karena dia sudah sangat emosional pada akhirnya dan saya hanya singgah, saya mengurungkan niat untuk menelepon polisi.

The moment I entered the hotel, the smell of cigarette smoke overwhelmed me. I booked a non-smoking room, and reiterated to the counter that I wanted a non-smoking room. I was still given a super stinky smoking room on Level 1 with ashtray. The whole night I was suffering from a blocked and itchy nose due to cigarette smell and couldn't sleep well. The toilet seat was also not cleaned after the previous tenant and had dried urine stains. The ceiling and walls also had cobwebs and bag worms. Worst hotel I've ever stayed in.

Hotel ini bersih. Ada binatu kering dan kedai kopi di dekatnya. Plaza Pelangi berada dalam jarak berjalan kaki. Pada malam hari, ada warung lok lok serta warung lain yang menjual makan malam seperti sate. Fasilitas umum tersedia seperti sikat gigi & pasta gigi sekali pakai, TV sampo, dan AC.

Kebersihan yang buruk. Masuk ke kamar dan melihat sikat gigi dan pasta gigi bekas di wastafel. Pembungkus kondom di seprai. Kloset bidet tidak ada kepala hanya selang. Ketel listrik tapi tidak ada power point, hanya power point di samping tempat tidur. Bagaimana mengharapkan saya untuk merebus air di tempat tidur? Melihat kadal kehitaman besar di dinding sebelum saya tidur dan segala macam kebisingan di malam hari. Lembar memiliki noda yang meragukan.

Benar-benar terburuk itu membuat saya kecewa kamarnya tidak bagus lagi kamarnya tidak terlalu bersih. Mohon perhatikan (kamar 105) toilet merusak paip toilet rusak lagi pemanas air juga merusak air menjilat tidak bisa mandi dengan tenang perlu ganti baru.

Saya memesan 1 tempat tidur besar 1 tempat tidur kecil dari situs web Anda, konter kemudian mengatakan situs web Anda menunjukkan judul kamar yang salah. Superior double hanya tempat tidur ganda, yang memiliki 2 tempat tidur untuk memuat 3 tamu disebut kamar Triplet. Tim CS Anda harus berkomunikasi dengan hotel ini untuk memastikan orang mendapatkan apa yang mereka pesan.

Kasurnya kurang bersih, terasa tidak nyaman..😪