Saya jarang bikin ulasan negatif tetapi karena terlalu banyak yang kurang memuaskan untuk harga kamarnya yang 300rb permalam, saya mau tidak mau harus menulis apa adanya. Minus : 1. Kamar sangat kecil, berupa lumbung padi (leuit) dengan tempat tidur di atas, dimana tangganya sangat curam dan sangat tidak aman (silahkan lihat fotonya) . Saya sampai harus menurunkan kasurnya ke bawah agar tidak harus naik turun tangga yg membahayakan tsb. 2. Penunggu penginapan tidak ada. Kami disambut oleh pegawainya yang katanya ada di tempat tsb selama kami menginap, namun malam hari ketika air mati, dan kami butuh bantuannya ybs ternyata tidak ada di lokasi. 3. Air dimatikan pada pukul 21.00, dan baru dinyalakan keesokan paginya. Kami yang sedang keluar makan, ketika kembali ke penginapan, dan ingin buang air akhirnya menggunakan air minum di gallon untuk cebok. 4. Sinyal hp dari semua provider tidak ada. Jadi kami kesulitan menghubungi pemilik pada saat kami mendapati bahwa air di kamar mandi mati total semalaman. Pemilik juga tidak memberikan informasi no hp penunggu penginapan. Ybs baru memberinya nomornya ketika saya minta malamnya, namun karena sinyal di wilayah tsb sangat bermasalah, sms info tsb baru masuk keesokan harinya setelah kami check out dari situ. 5. Kamar mandi walaupun kurang bersih, kami nggak complain, yang jadi masalah hanyalah air yang dimatikan semalaman! 6. Mulai jam 10 malam sampai jam 1 pagi, musik dangdut sangat keras terdengar dari warung yang terletak di jalan arah tebing keraton yang berada di atas lokasi penginapan. Kami yang kesal karena air mati, makin kesal krn tidak bisa tidur oleh berisik ya musik tsb, padahal esok paginya kami harus bangun pagi-pagi jam 5 karena ingin menikmati sunrise di tebing keraton. Nilai plus penginapan ini cuma satu : lokasinya dekat sekali dengan tebing karaton, hanya 5 menit naik motor, atau kalau mau jalan kaki bisa motong lewat pintu akses yg satu lagi.