Karanganyar merupakan salah satu kabupaten yang berada Provinsi di Jawa tengah. Penamaan Karanganyar berasal dari pedukuhan yang berada di desa ini. Nama Karanganyar diberikan oleh Raden Mas Said (Mangkunegara 1) karena ia menemukan kemantapan akan perjanjian baru untuk menjadi penguasa setelah memakan wahyu keraton dalam bentuk derkuku.
Nama Karanganyar sendiri terbentuk dari tiga kata yang masing-masing mempunyai arti. “Ka” adalah kewibawaan yang dicita-citakan dan “Rang” berarti lahir dan batin, pulung, dan wahyunya turun. Sementara itu, “Anyar” yang berasal dari kalimat “Badhe nampi perjanjian anyar / enggal winisudha jumeneng Mangkunegoro” berarti “Akan menerima perjanjian baru yang diangkat menjadi Mangkunegoro I”.
Karanganyar memilik sejarah yang cukup panjang. Karanganyar lahir sebagai dukuh kecil, tepatnya pada 19 april 1745. Dukuh adalah wilayah administraif yang berada di bawah kelurahan atau desa. Pencetus lahirnya Karangayar bernama Raden Mas Said atau yang lebih dikenal dengan Pangeran Sambernyawa. Cikal bakal daerah ini berasal dari Raden Ayu Diponegoro atau Nyi Ageng Karang dengan nama sewaktu kecil Raden Ayu Sulbiyah.
Pada saat itu, Karanganyar menjadi sebuah dukuh kecil yang termasuk wilayah Kasunanan Surakarta. Daerah ini merupakan akibat dari adanya perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 antara Sunan Pakubuwono II dengan Pangeran Mangkubumi. Isi perjanjian tersebut adalah pembagian Kerajaan Mataram menjadi dua wilayah, yaitu Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Daerah Karanganyar merupakan daerah Kesultanan Yogyakarta.
Sebagaimana tanah Jawa lainnya, Karanganyar memiliki ragam budaya yang syarat dengan filosofi dan makna. Salah satu kebudayaan yang terdapat di Karanganyar adalah upacara bersih Desa Dalungan. Upacara ini termasuk upacara religi yang diselenggarakan dengan maksud agar seluruh penduduk selalu mendapat berkah dari Allah SWT dan terhindar dari hal-hal buruk.
Selain itu, ada kesenian tari kencar-kencar yang mengisahkan pembangunan Karanganyar yang tiga kali secara berturut-turut memperoleh penghargaan Adipura. Tarian ini diciptakan oleh Bupati Karanganyar Dr. Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih, S.Pd, M.Hum.
Pada malam bulan purnama atau bulan Suro juga dilaksanakan upacara bersih Desa Wahyu Kliyu. Tradisi Selamatan dengan media 300 potong kue apem per kepala keluarga dan ucapan “Wahyu Kliyu” ini berlangsung pada tengah malam pada malam bulan purnama di bulan Suro.
Karanganyar berbatasan dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Provinsi Jawa Timur di sebelah timur, Kabupaten Wonogiri da Sukoharjo di sebelah selatan, serta Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat.
Transportasi UdaraJika Anda menaiki pesawat terbang, tujuan pendaratan terdekat adalah Bandara Adi Sumarno, Solo. Dari bandara, Anda bisa menggunakan taksi bandara atau Damri tujuan Terminal Tirtonadi, Solo. Dari Terminal Tirtonadi, Solo, Anda harus menaiki bus lagi dan melanjutkan perjalanan ke Terminal Tawangmangu, Karanganyar. Untuk jalur mudahnya, Anda bisa menggunakan bus BST (Batik Solo Trans) koridor dari bandara menuju Terminal Palur, Karanganyar.
Anda dapat menggunakan kereta api dengan tujuan Karanganyar. Tersedia beberapa kelas Ekonomi AC dan Eksekutif dari Jakarta. Stasiun di Jakarta yang menyediakan perjalanan ke Karanganyar adalah Gambir dan Pasar Senen.
Bus adalah transportasi darat lainnya yang dapat Anda gunakan menuju Karanganyar. Salah satu terminal di Jakarta yang menyediakan perjalanan ke Karanganyar adalah Terminal Lebak Bulus dengan jurusan Jakarta‒Karanganyar.
Untuk penginapan, usahakanlah mencari di sekitar Kota Karanganyar dekat Terminal Tawangmangu atau Terminal Palur.
Grojogan SewuGrojogan merupakan bahasa Jawa dari air terjun. Di karanganyar, terdapat tempat wisata yang cukup terkenal, yaitu Grojogan Sewu. Tempat wisata ini terletak di lereng Gunung Lawu atau di Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar. Tempat wisata ini merupakan salah satu tempat wisata populer di Karanganyar. Tempatnya sangat sejuk, masih ditumbuhi hutan yang lebat, dan ditempati kera-kera. Untuk menuju air terjun, pengunjung harus menuruni 1.250 anak tangga.
Taman Ria BalekambangTak jauh dari Grojogan Sewu, terdapat tempat wisata lainnya bernama Taman Ria Balekambang. Di sini, pengunjung dapat menikmati sejuknya udara khas pegunungan, serta menikmati berbagai macam fasilitas, seperti kolam renang, lapangan tenis, sanggar lukis, dan lain-lain. Di dekat taman wisata ini, terdapat banyak hotel dan penginapan yang bisa dijadikan tempat bermalam.
Astana GiribangunAstana Giribangun merupakan komplek pemakaman Presiden Soeharto. Tempat ini dibangun di atas sebuah bukit yang terletak di Desa Girilayu. Sebelum Bapak Soeharto wafat, tempat ini telah dijadikan tempat pemakaman Ibu Tien Soeharto.
Candi CethoCandi Cetho merupakan sebuah candi Hindu yang terdapat di Dusun Ceto. Menurut catatan sejarah, candi ini merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit. Keunikan candi ini adalah terdapatnya patung berupa kalacakra atau kelamin laki-laki.
Perkebunan Teh KemuningDi perkebunan teh Kemuning, pengunjung dapat menikmati indahnya perkebunan teh dengan udara yang sejuk. Selain itu, tempat ini dapat dijadikan sebagai ajang hobi aerosport paralayang, tepatnya di Venus Bukit Paralayang. Letaknya dekat dengan lereng Gunung Lawu.
Tubing Goasari NgargoyosoKalau mayoritas orang mengenal rafting, di Karanganyar, Anda dapat melakukan tubing river atau biasa disebut tubing yang merupakan aktivitas menyusuri sungai dengan menggunakan ban. Peralatan standarnya hampir sama dengan peralatan rafting.
Gunung LawuWisata lainnya di Karanganyar yang cukup terkenal adalah Gunung Lawu. Tempat ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi Karanganyar, khususnya bagi pencinta alam yang berkunjung ke Karanganyar. Ada keunikan tersendiri di puncak Gunung Lawu, yaitu di atas gunung lawu sebelum puncak, terdapat sebuah warung yang menjajakkan makanan untuk para pendaki.
Karanganyar memiliki kuliner khas yang patut Anda cicipi. Di antara kuliner khas Karanganyar adalah sop buntut. Sop buntu terkenal di Karanganyar yang berada di Tawangmangu adalah sop buntuk Bu Ugi. Selain sop buntut, ada juga sate kelinci yang terletak di Tawangmangu.
Kuliner khas Karanganyar lainnya adalah grubi. Dalam bahasa Jawa, grubi dinamakan walangan. Kudapan gurih ini terbuat dari ketela rambat dicampur dengan gula Jawa. Kuliner khas lainnya dari Karanganyar adalah keripik pisang dan keripik jagung.