Total Akomodasi | 6 Properties |
Area Populer | Sungai Raya Kepulauan, Teriak |
Hotel Populer | Reppo Hotel , Mimiland Batu Payung Indah |
Objek Wisata Populer | Pantai Mimi Land, Pantai Kura Kura |
Jika berada di Bengkayang, kamu juga bisa mengunjungi Sanggau Ledo, Samalantan, Siding, Tujuh Belas, Teriak, Sungai Raya, Bengkayang, Seluas, Monterado, Sungai Raya Kepulauan
Jika berada di Bengkayang, kota yang paling dikungjungi oleh wisatawan adalah Pontianak, Singkawang, Sintang, Ketapang, Sanggau, Sambas, Kayong Utara, Melawi, Landak, Kapuas Hulu.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Reppo Hotel , Mimiland Batu Payung Indah, ATW LEMUKUTAN, Randayan Resort by Kagum Hotels, Homestay Dafa Syariah, ATW RANDAYAN
Saat ini, ada sekitar 6 hotel yang dapat kamu pesan di Bengkayang
Bengkayang merupakan sebuah kabupaten pemekaran dari Sambas di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Bengkayang terletak di sebelah utara Kalimantan Barat dan menjadi salah satu pintu gerbang perbatasan Serawak dan Malaysia.
Bengkayang menurut bahasa setempat berasal dari kata ‘Begayang’ yang berarti berjalan-jalan. Ada pula yang menyebutkan bahwa nama Bengkayang berasal dari nama sebuah sungai kecil yang bermuara ke Sungai Sebalo.
Bengkayang kaya akan sumber daya alam yang masih bisa digali. Hal ini terbukti dari bentang alam yang dimiliki Bengkayang. Kabupaten ini memiliki alam yang luas, seperti pegunungan, daerah pesisir pantai, dan 12 pulau yang terletak di perairan Laut Natuna.
Kabupaten Bengkayang juga kaya akan ragam budaya dan kesenian tradisional, seperti pesta naik dango, nyubeng, cap go meh, dan lainnya. Festival-festival ini cukup banyak diminati karana pada pelaksanaannya, para wisatawan dan masyarakat setempat langsung memadati festival tersebut.
Anda dapat menaiki pesawat terbang dengan tujuan pendaratan di Bandara Supadio, Pontianak. Setibanya di bandara, Anda dapat melanjutkan perjalanan via darat dari kota Pontianak ke Kabupaten Bengkayang. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam.
Jika Anda hendak menggunakan kapal ke Pulau Kalimantan, Anda harus berlabuh di Pelabuhan Dwikora, Pontianak. Dari pelabuhan ini, perjalanan dilanjutkan dengan transportasi darat ke Kabupaten Bengkayang dengan waktu tempuh mencapai 6 jam.
Air terjun ini terletak di Desa Batang Air, Kecamatan Sanggau Ledo dan berjarak 62 km dari pusat Kota Bengkayang. Jarak Air Terjun Merasap dari perbatasan Malaysia hanya 10 km, sehingga banyak warga negara tetangga yang mengunjungi objek wisata ini. Air terjun ini memiliki ketinggian 20 meter dan lebar 200 meter dengan panorama rimba khas Kalimantan di sekelilingnya.
Tidak jauh dari air terjun ini, terdapat satu air terjun lainnya yang bernama Riam Naik Kubik dengan ketinggian mencapai 8 meter. Debit air yang deras menjadikan air terjun ini sebagai sumber listrik bagi PLTA setempat.
Air Terjun Merasap mirip seperti Air Terjun Niagara di Amerika Serikat karena lebar dan debit air yang jatuh dari air terjun ini. Masyarakat menanggap bahwa air terjun ini adalah miniatur Air Terjun Niagara.
Selain menikmati keindahan air terjun dengan hutan-hutan alaminya, Anda juga bisa melakukan rappelling atau turun tebing dan arung jeram di sini. Pemberian nama Riam Merasap berasal dari kata asap, di mana pada musim Oktober atau musim penghujan, air terjun tersebut memiliki debit air yang paling deras, sehingga terkesan berasap.
Selain itu, pada bulan Mei dan Oktober, tempat ini banyak dikunjungi karena terdapat Goa Maria yang dijadikan tempat ibadah dan ziarah umat Katolik di hulu air terjun. Pada bulan tersebut juga menjadi bulan penutupan bulan Maria bagi pemeluk umat Katolik.
Objek wisata air panas (Spax) ini berada di Kecamatan Jagoi Babang yang berjarak 100 km dari pusat Kota Bengkayang. Kawasan air panas ini memiliki hutan alami yang menambah keindahan, sekaligus memberi kesejukan. Air panas ini dikenal memiliki manfaat sebagai terapi kesehatan dan pengobatan rematik, sehingga masyarakat setempat dan wisatawan banyak mengunjungi tempat ini untuk membuktikan manfaat dari air panas ini.
Air terjun Berawan ini berada di Dusun Melayan, Desa Sahan, dan termasuk Kecamatan Seluas yang hanya berjarak 80 km dari pusat kota. Riam ini memiliki ketinggian 75 meter dan menjadi salah satu riam tertinggi yang ada di Kabupaten Bengkayang.
Kawasan dengan luas mencapai 5 hektar ini dapat dicapai dengan motor atau mobil dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit. Perjalanan selama 30 menit tidak akan melelahkan karena panorama hijau alami sepanjang jalan memberikan pengalaman tersendiri dengan akses jalan yang nyaman.
Bukit Jamur menjadi lokasi kemah baru bagi Anda yang ingin menikmati sunrise atau hamparan bintang tepat di atas kepala. Objek wisata di Desa Belangko ini merupakan sebuah bukit dengan tinggi mencapai 500 meter yang menghadirkan panorama kota Bengkayang dan sebagian Negeri Jiran.
Untuk menuju ke puncak bukit, dibutuhkan waktu 2-3 jam, tergantung kecepatan Anda berjalan. Dalam perjalanan, Anda akan menemukan kolam bekas penambang emas yang dilakukan oleh masyarakat setempat yang dikenal dengan sebutan dompeng.
Penamaan Bukit Jamur berasal dari selimut awan yang muncul di pagi hari setelah matahari terbit, seolah-olah Kota Bengkayang ditutupi oleh lautan awan yang menakjubkan.
Pada malam hari, jika Anda berkemah di sini, Anda dapat menikmati keindahan kerlip ribuan bintang di atas kepala jika Anda berkemah di sini. Anda disarankan berkunjung pada musim kemarau agar bisa menikmati keindahan awan dan bintang di puncak Bukit Jamur.
Pantai ini berada di Dusun Tanjung Gundul, Desa Karimunting, Kecamatan Sei Raya. Objek wisata ini dapat ditempuh sekitar 95 km dari pusat Kota Bengkayang.
Letak pantai berada di Laut Cina Selatan ini menjadikan Pantai Samudera Indah memiliki lokasi strategis dengan kelandaian pantai dan pasir putih sebagai daya tarik. Pantai ini memiliki posisi memanjang sekitar 5 km dari selatan ke timur dan merupakan pantai alami dengan ombak yang besar, luas, dan panorama pantai yang indah.
Pantai Samudera Indah berada dekat Kota Singkawang dengan fasilitas wisata yang cukup memadai, seperti tempat makan, hotel sekelas penginapan, toilet, dan pemandian air tawar. Jika Anda memiliki banyak waktu luang, Anda bisa juga mengunjungi kota-kota yang berdekatan dengan Bengkayang.
Pantai yang terletak di Desa Karimunting, Kecamatan Sei Raya Kepulauan ini memiliki pasir putih dan bebatuan yang menjorok ke laut. Selain itu, terdapat pulau di tengah laut dengan sebuah batu berbentuk payung yang merupakan asal usul penamaan pantai Batu Payung.
Pantai Batu Payung terletak tidak jauh dari Pantai Kura-kura dan merupakan destinasi pantai unggulan yang memiliki beragam spot menarik untuk dikunjungi. Pulau-pulau kecil nan kejauhan di tengah laut yang belum terjamah manusia, pedestrian walk di tepi pantai, children playground, outbound, area pemancingan, dan tempat penyewaan kuda menjadi ragam fasilitas penunjang aktivitas Anda di pantai ini.
Untuk mengelilingi pulau-pulau kecil, tersedia penyewaan sampan dengan harga murah sambil menikmati keindahan pulau yang masih alami. Jika beruntung, Anda dapat menyaksikan penyu bertelur di pantai ini.
Keindahan pantai yang dilengkapi patung zodiak dan patung lainnya, seperti patung manusia berbadan kuda, patung kuda, dan patung tembok menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung.
Hotel-hotel yang tersedia di sini berupa resor yang memberikan privasi dan homestay di rumah penduduk yang ketal akan kearifan lokalnya.
Kabupaten Bengkayang memiliki keanekaragaman budaya dan kesenian tradisional, seperti pesta naik dango, nyubeng, cap go meh, kesenian barongsai, tarian adat dari etnis Dayak, Melayu, Tionghoa, dan Jawa.
Pesta naik dango adalah sebuah upacara bentuk rasa syukur kepada Nek Jubata (Tuhan dalam bahasa setempat) atas hasil panen padi masyarakat yang melimpah. Sementara itu, Nyobeng merupakan ritual memandikan dan membersihkan tengkorak kepala manusia yang merupakan hasil mengayau oleh nenek moyang suku Dayak Bidayuh. Mengayau adalah memenggal kepala manusia untuk diawetkan yang biasa dilakukan oleh suku Dayak pada zaman dahulu. Upacara ini dilakukan selama tiga hari dimulai dengan pembukaan rumah Baluk (rumah suku Dayak Bidayuh) dan diakhiri dengan prosesi memandikan tengkorak kepala.
Bengkayang memiliki beberapa kuliner khas, seperti pekasam ikan dan emping atau pam dalam bahasa setempat. Pekasam ikan dibuat dari ikan air tawar yang diberi garam, kemudian dikeringkan selama 30 menit. Beras yang sudah ditumbuk dicampurkan dengan asam jawa menjadi bahan pengawet ikan ini. Cara penyajian ikan ini mudah, yaitu cukup digoreng bersama bawang merah dengan api kecil. Pekasam ikan akan lebih nikmat jika dimakan dengan nasi hangat.
Bagi masyarakat Dayak, emping yang terbuat dari padi ketan belum matang disebut pulut matak oleh suku Dayak Seberuang. Proses pembuatannya bersama keluarga besar memberikan nuansa kekeluargaan yang kuat. Pam akan lebih nikmat jika disantap bersama kelapa parut dan gula merah yang hanya disajikan satu tahun sekali pada saat musim panen.