Grand Mercure Guangzhou Zhujiang New Town

Distriknya bersih dikelilingi mal, hotelnya bersih, loungenya free, spektakuler.

Fasilitas bagus dengan snack bar 24 jam. Lokasi bagus tapi resepsionis wanita perlu perbaikan besar. Saya memesan 2 kamar dengan 2 nama, dan satu nama diinformasikan sebagai "bukan pemesanan". seorang teman saya yang namanya diinformasikan sebagai tamu yang tidak memesan, karena jam penerbangan yang panjang sangat kecewa dan frustrasi. Dia menunjukkan konfirmasi pemesanannya tetapi resepsionis wanita yang menyatakan tidak memesan. Saya akhirnya menelepon untuk mengkonfirmasi kembali pemesanan. Sekitar satu jam atau lebih pemesanan ditemukan. Teman saya curiga dia sedang memeriksa namanya di bawah pemesanan orang lain. Saya pribadi mempunyai satu masalah dengan kunci kartu. Saya kembali ke hotel pada sore hari. Saya menemukan kunci saya hanya bisa membuka pintu, tetapi ketika saya memasukkannya ke dalam slot listrik, itu tidak menyalakan listrik. Jadi saya pergi ke meja resepsionis untuk menceritakan masalah saya. Wanita yang sama bernama Aida atau Adda jika saya tidak salah mengatakan dia akan mengirim teknisi untuk memperbaiki masalah. Saya menunggu 10 menit atau lebih tetapi tidak ada yang muncul kemudian saya pergi ke meja depan lagi dan wanita itu mengatakan teknisi akan segera bangun. Kemudian saya naik lagi tetapi tidak ada orang di depan pintu kamar saya. Kemudian 5 menit kemudian saya melihat seseorang sedang memeriksa panel kontrol di dekat kamar saya dan saya mengatakan kepadanya masalah saya. Dia memeriksa masalah saya kemudian dia meminta saya untuk pergi ke meja depan dan meminta kunci kartu saya direset dan diterbitkan kembali. Pria teknisi ini pergi ke meja depan dan menyuruh wanita itu untuk mereset kunci tetapi wanita itu mengatakan kepadanya bahwa dia tidak memiliki otorisasi untuk lakukan itu. Sangat absurd. Jadi teknisi ini memanggil orang lain melalui wechatnya dan mengatakan bahwa tamu perlu masuk ke kamar untuk beristirahat dan tidak bisa membiarkannya menunggu terlalu lama. 10 menit kemudian seorang pria muncul dan dengan nada tinggi berwibawa kepada resepsionis wanita untuk mereset kunci dan mengeluarkan kembali kunci kartu baru. Kunci itu segera diterbitkan kembali di tempat. Saya heran mengapa dia tidak melakukannya ketika saya datang kepadanya menceritakan masalah utama saya. Dia bisa melakukannya tanpa repot. Pada hari check out saya melihat resepsionis wanita lain memanggil tamu yang sudah check out di lift berteriak apakah kamar sudah dibayar. Tamu yang sudah check out itu marah, balas berteriak, “kamarnya sudah dibayar kalau tidak saya tidak akan pergi.” Untungnya pintu lift ditutup kalau tidak akan ada adegan pertengkaran lagi di lobi. Hotel yang sangat bagus ini sangat membutuhkan perhatian besar. Perbaikan pada resepsionis wanita