Pangkal Pinang merupakan nama sebuah kota dalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota yang terkenal akan timahnya ini menjalankan peran sebagai ibu kota provinsi, sekaligus pusat bisnis, perdagangan, dan industri di Bangka Belitung.
Memiliki wilayah daratan seluas 105 km2, Pangkal Pinang merupakan rumah untuk etnis Melayu dan Tionghoa. Etnis Tionghoa di sini merupakan orang Suku Hakka yang datang dari Guangzhou. Beberapa suku pendatang lain yang juga mendiami Pangkal Pinang di antaranya adalah Palembang, Batak, Madura, Minang, Sunda, Manado, Bugis, Ambon, Flores, dan Jawa.
Guna menunjang pergerakan orang keluar masuk Pangkal Pinang, Bandara Depati Amir melayani penerbangan dari beberapa kota besar, yakni Jakarta, Palembang, Batam, dan Tanjung Pandan. Tiket pesawat ke Pangkal Pinang tersedia dari maskapai populer seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air, dan Sky Aviation.
Dengan bermodal tiket pesawat ke Pangkal Pinang, siapa pun bisa mendatangi destinasi terpopuler dan menikmati keseruan berikut:
Lokasi: Jalan Ahmad Yani nomor 179, Batin Tikal, Taman Sari.
Pulau Bangka adalah daerah penghasil timah terbesar di Tanah Air. Karenanya, kota ini memiliki museum timah satu-satunya di Asia Tenggara. Siapa pun harus mengesahkan kunjungannya di Pangkal Pinang dengan mampir ke sini lalu melihat langsung berbagai rekaman perjalanan sejarah industri timah di Bangka Belitung dan dunia. Pengunjung bisa menemukan berbagai bentuk peralatan tambang timah dijelaskan dengan gamblang di sini.
Lokasi: Ketapang, Pangkal Balam.
Jembatan yang berada tak jauh dari bandara ini merupakan ikon baru pariwisata Pangkal Pinang. Jembatan sepanjang 700 meter ini membentang di atas laut untuk menghubungkan Pangkal Pinang dengan Desa Air Anyir, Merawang. Pemandangan di tempat ini tampak paling menakjubkan ketika matahari terbenam. Selain itu, siapa pun yang berdiri di atas jembatan bisa menikmati pemandangan Pantai Pasir Padi dengan sempurna.
Lokasi: Jalan Raya Pasir Padi - Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Air Itam.
Tempat yang dulunya merupakan lahan penambangan timah dan lahan gambut kritis ini sekarang berkembang menjadi kawasan agrowisata yang tepat untuk liburan edukatif bersama si kecil. Berbagai aktivitas menarik di sini dapat mengajarkan orang untuk memahami proses pemeliharaan tanaman hortikultura, pengolahan pupuk kandang, hingga produksi susu sapi.
Kuliner di Pangkal Pinang menawarkan cita rasa yang sangat kuat, terutama pada rasa asam, asin, dan pedas. Beberapa tempat yang selalu diandalkan orang saat ingin mencicipi cita rasa tersebut adalah:
Lokasi: Jalan Abdullah Addari nomor 132, Bangun, Taman Sari.
Buka setiap hari Senin - Sabtu, pukul 09:00 - 21:00 WIB.
Warung makan ini mengajak pengunjung menikmati makanan tradisional dalam suasana yang merakyat dan benar-benar sederhana. Cita rasa makanan di sini sangat autentik meskipun pemiliknya bukan orang asli Pangkal Pinang. Menu unggulan yang selalu diserbu pengunjung adalah Lempah Kuning, Sayur Asep, aneka hidangan laut, dan beragam Pempek khas Bangka.
Lokasi: Jalan Raya Pantai Pasir Padi, Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Air Itam.
Buka setiap hari, pukul 10:00 - 00:00 WIB.
Tempat lain yang sangat populer untuk urusan mencicipi Ikan Lempah Kuning ada di restoran unik ini. Bedanya, suasana di Aroma Laut terasa lebih segar karena lokasinya benar-benar di pesisir Pantai Pasir Padi. Tempat ini tampil unik dengan desain restoran berbentuk kapal kayu yang terdampar. Selain Lempah Kuning, kenikmatan Lempah Darat di Aroma Laut juga tiada duanya.
Lokasi: Jalan Yang Zubaidah nomor 148, Bintang, Rangkui.
Buka setiap hari Senin - Sabtu, pukul 08:00 - 21:00 WIB.
Tahu Kok adalah makanan khas Bangka yang berisi bakso ikan, bakso tahu, dan kulit tahu bakso. Makanan berkuah kaldu kacang kedelai ini paling enak jika dicampur dengan sambal tauco khas Bangka. Aslinya, makanan ini mengandung Babi. Namun, Tahu Kok Yen Yen adalah Tahu Kok halal pertama di Pulau Bangka. Selain Tahu Kok, pengunjung juga bisa mencicipi kenikmatan Mie Ayam Bangka di tempat ini.
Pangkal Pinang merupakan nama sebuah kota dalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota yang terkenal akan timahnya ini menjalankan peran sebagai ibu kota provinsi, sekaligus pusat bisnis, perdagangan, dan industri di Bangka Belitung.
Memiliki wilayah daratan seluas 105 km2, Pangkal Pinang merupakan rumah untuk etnis Melayu dan Tionghoa. Etnis Tionghoa di sini merupakan orang Suku Hakka yang datang dari Guangzhou. Beberapa suku pendatang lain yang juga mendiami Pangkal Pinang di antaranya adalah Palembang, Batak, Madura, Minang, Sunda, Manado, Bugis, Ambon, Flores, dan Jawa.
Guna menunjang pergerakan orang keluar masuk Pangkal Pinang, Bandara Depati Amir melayani penerbangan dari beberapa kota besar, yakni Jakarta, Palembang, Batam, dan Tanjung Pandan. Tiket pesawat ke Pangkal Pinang tersedia dari maskapai populer seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air, dan Sky Aviation.
Dengan bermodal tiket pesawat ke Pangkal Pinang, siapa pun bisa mendatangi destinasi terpopuler dan menikmati keseruan berikut:
Lokasi: Jalan Ahmad Yani nomor 179, Batin Tikal, Taman Sari.
Pulau Bangka adalah daerah penghasil timah terbesar di Tanah Air. Karenanya, kota ini memiliki museum timah satu-satunya di Asia Tenggara. Siapa pun harus mengesahkan kunjungannya di Pangkal Pinang dengan mampir ke sini lalu melihat langsung berbagai rekaman perjalanan sejarah industri timah di Bangka Belitung dan dunia. Pengunjung bisa menemukan berbagai bentuk peralatan tambang timah dijelaskan dengan gamblang di sini.
Lokasi: Ketapang, Pangkal Balam.
Jembatan yang berada tak jauh dari bandara ini merupakan ikon baru pariwisata Pangkal Pinang. Jembatan sepanjang 700 meter ini membentang di atas laut untuk menghubungkan Pangkal Pinang dengan Desa Air Anyir, Merawang. Pemandangan di tempat ini tampak paling menakjubkan ketika matahari terbenam. Selain itu, siapa pun yang berdiri di atas jembatan bisa menikmati pemandangan Pantai Pasir Padi dengan sempurna.
Lokasi: Jalan Raya Pasir Padi - Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Air Itam.
Tempat yang dulunya merupakan lahan penambangan timah dan lahan gambut kritis ini sekarang berkembang menjadi kawasan agrowisata yang tepat untuk liburan edukatif bersama si kecil. Berbagai aktivitas menarik di sini dapat mengajarkan orang untuk memahami proses pemeliharaan tanaman hortikultura, pengolahan pupuk kandang, hingga produksi susu sapi.
Kuliner di Pangkal Pinang menawarkan cita rasa yang sangat kuat, terutama pada rasa asam, asin, dan pedas. Beberapa tempat yang selalu diandalkan orang saat ingin mencicipi cita rasa tersebut adalah:
Lokasi: Jalan Abdullah Addari nomor 132, Bangun, Taman Sari.
Buka setiap hari Senin - Sabtu, pukul 09:00 - 21:00 WIB.
Warung makan ini mengajak pengunjung menikmati makanan tradisional dalam suasana yang merakyat dan benar-benar sederhana. Cita rasa makanan di sini sangat autentik meskipun pemiliknya bukan orang asli Pangkal Pinang. Menu unggulan yang selalu diserbu pengunjung adalah Lempah Kuning, Sayur Asep, aneka hidangan laut, dan beragam Pempek khas Bangka.
Lokasi: Jalan Raya Pantai Pasir Padi, Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Air Itam.
Buka setiap hari, pukul 10:00 - 00:00 WIB.
Tempat lain yang sangat populer untuk urusan mencicipi Ikan Lempah Kuning ada di restoran unik ini. Bedanya, suasana di Aroma Laut terasa lebih segar karena lokasinya benar-benar di pesisir Pantai Pasir Padi. Tempat ini tampil unik dengan desain restoran berbentuk kapal kayu yang terdampar. Selain Lempah Kuning, kenikmatan Lempah Darat di Aroma Laut juga tiada duanya.
Lokasi: Jalan Yang Zubaidah nomor 148, Bintang, Rangkui.
Buka setiap hari Senin - Sabtu, pukul 08:00 - 21:00 WIB.
Tahu Kok adalah makanan khas Bangka yang berisi bakso ikan, bakso tahu, dan kulit tahu bakso. Makanan berkuah kaldu kacang kedelai ini paling enak jika dicampur dengan sambal tauco khas Bangka. Aslinya, makanan ini mengandung Babi. Namun, Tahu Kok Yen Yen adalah Tahu Kok halal pertama di Pulau Bangka. Selain Tahu Kok, pengunjung juga bisa mencicipi kenikmatan Mie Ayam Bangka di tempat ini.