0

Traveloka Team

05 Jan 2020 - 4 min read

Mencicipi Lorjuk, Si Kerang Langka Khas Madura

Sudah pernah mendengar kata lorjuk? Jika belum, mungkin kamu perlu berkunjung ke daerah Madura untuk mencoba kuliner laut satu ini. Mirip seperti kerang bambu, lorjuk tak kalah lezat dari berbagai jenis kerang lainnya.

Bentuk lorjuk menyerupai pisau, tak heran kerang ini juga dinamai "jackknife" di beberapa negara. Spesifiknya, kerang lorjuk memiliki tubuh kecil sekitar 2 – 3 inci yang memanjang dan berbentuk runcing di salah satu ujungnya.

Lorjuk hidup di habitat pesisir pantai yang berlumpur. Hewan laut satu ini bertahan hidup dengan cara bersembunyi secara vertikal pada pasir dan sedikit keluar saat air laut surut. Tak semua pantai menjadi habitat lorjuk, kerang ini hanya dapat ditemukan di sepanjang perairan pantai yang datar dan landai seperti di Pamekasan, Madura.

Proses penangkapan lorjuk terbilang cukup sulit, nelayan di daerah pesisir Madura biasanya menggunakan linggis untuk menggali pasir tempat lorjuk berlindung. Selain itu, teknik menaburkan garam, air sabun, ataupun batu gamping di area keberadaan lorjuk juga menjadi salah satu cara yang digunakan untuk mempermudah lorjuk muncul ke permukaan. Untuk mendapatkan lorjuk, nelayan perlu menunggu air laut surut.

Kandungan gizi lorjuk

Photo credit:@cahyaapriliana (Instagram)

Selain lezat, lorjuk juga memiliki nilai nutrisi tinggi sama seperti kerang lainnya. Makanan yang rendah kalori ini memiliki kandungan protein, omega 3, serta mineral berupa yodium dan zat besi.

Dengan berbagai kandungan tersebut, lorjuk tentunya tak hanya lezat untuk dikonsumsi melainkan juga baik untuk kesehatan. Beberapa manfaat lorjuk untuk kesehatan di antaranya mencegah penyakit jantung, menurunkan kadar trigliserida, mengontrol kadar kolesterol, mengendalikan tekanan darah, serta membantu tubuh memproduksi sel darah merah.

Pengolahan lorjuk menjadi bahan makanan

Photo credit:@evabatikmadura (Instagram)

Setelah proses penangkapan, lorjuk harus segera diolah di hari yang sama. Pasalnya, jika dibiarkan terlalu lama lorjuk akan mengeluarkan cairan yang berbau kurang sedap. Tahap pertama dalam pengolahan lorjuk adalah dengan membersihkan dan merebusnya tanpa air. Saat direbus, lorjuk akan mengeluarkan cairan seperti kaldu yang memiliki cita rasa khas.

Lorjuk yang telah matang perlu dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, cangkang lorjuk akan mengelupas dengan sendirinya sehingga memudahkan untuk pengupasan. Lorjuk yang telah dikupas kemudian dijemur lagi selama dua hari. Pengeringan ini memberikan daya awet alami untuk daging lorjuk yang akan dibuat olahan.

Makanan olahan dari lorjuk

Photo credit:@masniya (Instagram)

Lorjuk bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan atau camilan. Proses memasaknya pun bervariasi, ada yang mengolahnya dengan cara menggoreng, menumis, rebus, oseng, pepes, ataupun dengan mencampurnya dengan bahan makanan lain seperti kacang dan tempe.

Di Madura sendiri, lorjuk diolah menjadi makanan bernama “campur lorjuk” yaitu sejenis soto yang memiliki rasa manis dan gurih. Biasanya, campur lorjuk disajikan dengan sambal dan teh hangat. Makanan khas Madura ini juga terbilang sangat terjangkau, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp10.000 – Rp15.000 untuk satu porsi campur lorjuk.

Sepulang dari Madura, tak ada salahnya jika kamu membawa lorjuk sebagai oleh-oleh dengan membeli lorjuk goreng ataupun rengginang lorjuk untuk keluarga, teman-teman, ataupun rekan kerja di kantor. Tak perlu khawatir kedua makanan ini akan cepat basi. Pasalnya, lorjuk goreng dan rengginang lorjuk dapat bertahan hingga berbulan-bulan meski tanpa bahan pengawet.

Lorjuk dalam film Aruna dan Lidahnya

Photo credit:@fandamaluegha (Instagram)

Menjadi makanan khas Madura yang banyak diburu wisatawan, lorjuk juga turut diangkat ke layar lebar berjudul Aruna dan Lidahnya. Film garapan Edwin tersebut diambil dari novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak.

Meskipun tak ada cerita lorjuk dalam novelnya, Edwin tetap memunculkan makanan yang hanya ada di Pamekasan, Madura ini ke dalam film. Menariknya, salah satu karakter utama di film Aruna, Dian Sastro, mengaku sangat menyukai rasa campur lorjuk hingga beberapa kali mengkosumsi meski tampilan makanan unik ini dirasa kurang memikat seleranya.

Restoran yang menyajikan menu lorjuk

Photo credit:@ovieredblue (Instagram)

Tak hanya di Madura, di Surabaya terdapat dua restoran legendaris yang menawarkan lorjuk dalam menunya. Restoran tersebut yaitu Ria Galeria, Rumah Makan Handayani, dan Frangipani. Ketiganya memiliki menu tumis lorjuk yang tak boleh kamu lewatkan saat berkunjung.

Ria Galeria terletak di Jalan Bangka No 2 – 4, Gubeng. Sejarahnya, restoran ini telah berdiri sejak tahun 1985 dan memanjakan para pencinta kuliner dengan masakan Indonesia khususnya Jawa Timur.

Tak kalah legendaris, Rumah Makan Handayani telah berdiri sejak lebih dari 50 tahun. Rumah makan ini terletak di Jalan Kertajaya No 42. Di sini, berbagai makanan Indonesia dimasak menggunakan bahan organik sehingga rasanya terasa lebih orisinal.

Jika kedua restoran di atas merupakan restoran legendaris yang kental dengan nuansa ornamen lokal, lain halnya dengan restoran satu ini. Memiliki dua cabang yaitu di Plaza Graha Family Kav 32 – 36 dan Jalan Raya Jemur Sari No 138, Frangipani memiliki konsep restoran modern yang nyaman dengan lukisan bunga warna-warni pada dindingnya. Selain lorjuk, di sini juga menjual berbagai menu masakan Indonesia yang patut kamu rasakan kelezatannya.

Dengan cita rasa yang lezat dan berbagai manfaat yang bisa didapat dari mengkosumsi lorjuk, maka tak ada salahnya kamu perlu mencoba makanan khas ini saat berkunjung ke Madura atau Surabaya. Jangan lupa juga untuk membawa berbagai camilan olahan lorjuk untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Selamat mencoba kuliner Nusantara!

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan