0

Traveloka Team

24 Jan 2020 - 5 min read

Gunung Argapura, Trek Pendakian Terpanjang di Jawa

Jawa Timur dikenal memiliki sejumlah gunung yang unik. Selain Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan Gunung Raung yang memiliki jalur paling ekstrem di Pulau Jawa, ada satu gunung lagi yang menjadi favorit para pendaki. Gunung tersebut adalah Gunung Argapura yang disebut-sebut sebagai gunung dengan trek pendakian paling panjang di Pulau Jawa.

Gunung Argapura memiliki ketinggian 3.088 mdpl. Gunung di timur Jawa ini menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Satu hal lain yang membuat banyak pendaki penasaran dengan gunung ini adalah panjangnya jalur perjalanan yang harus ditempuh hingga puncak.

Jika ingin menaklukkan Gunung Argapura, berikut adalah informasi yang berguna untuk memantapkan perjalanan kamu:

Keistimewaan Gunung Argapura

Keindahan alam Gunung Argapura yang masih terjaga menjadi daya tarik utama bagi banyak pendaki. Banyak hal-hal menarik yang akan ditemui pendaki selama pendakian menuju puncak Gunung Argapura. Berikut beberapa keistimewaannya yang akan membuat kamu terpesona:

Memiliki tiga puncak yang berdekatan

(Sumber:@ratucumi)

Gunung Argapura memiliki tiga puncak bernama Puncak Arca, Puncak Argapura, dan Puncak Rengganis. Ketiga puncak ini terletak di lokasi berbeda, begitu juga ciri khas yang dimilikinya. Di antara ketiga puncak tersebut, hanya Puncak Rengganis yang menawarkan pemandangan terindah.

Puncak Rengganis berada di area terbuka. Dari Puncak Rengganis, kamu bisa melihat bentangan awan dan keindahan Padang Cikasur. Tak hanya itu, Puncak Rengganis juga memiliki kawah yang aktif mengeluarkan asap belerang.

Daya tarik utama dari Puncak Rengganis adalah adanya sisa-sisa situs purbakala yang rusak. Puncak ini diyakini sebagai tempat bersemadi Dewi Rengganis, seorang putri dari Kerajaan Majapahit.

Danau Taman Hidup

(Sumber:@pejuangrindu_)

Danau Taman Hidup merupakan salah satu keistimewaan dari Gunung Argapura. Danau yang terletak di lembah ini sangat lapang dengan dikelilingi oleh hutan lebat dan perbukitan. Sementara di tepi danau, terdapat padang ilalang yang luas.

Jika ingin melihat pesona Danau Taman Hidup, kamu harus melakukan pendakian via jalur Bremi. Di danau ini, kamu bisa merasakan udara segar dan cuaca yang sedikit berkabut. Suasana yang tenang dan masih asri membuat danau ini cocok untuk tempat relaksasi diri. Airnya pun jernih sehingga bisa kamu manfaatkan untuk keperluan logistik seperti air minum.

Sabana yang luas di Padang Cikasur

(Sumber:@fitriwahyunimndsr)

Padang Cikasur merupakan sebuah sabana yang paling luas di Gunung Argapura. Tempat ini memiliki aliran sungai dengan air yang sangat jernih dan ditumbuhi tanaman selada air di sepanjang sungai. Selain itu, pemandangan alamnya pun indah sehingga sering menjadi tempat berkemah favorit oleh para pendaki.

Ada hal menarik dari Padang Cikasur. Menurut sejarahnya, tempat ini diyakini sebagai bekas landasan pesawat yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Landasan tersebut kemudian dikuasai oleh tentara Jepang hingga akhirnya diambil alih Tentara Nasional Indonesia saat menjelang kemerdekaan. Kini, landasan pacu tersebut sudah tertutup sabana.

Keindahan Padang Cikasur hanya dapat kamu lihat saat mendaki melalui jalur Baderan. Sabana ini terletak di pertengahan trek menuju puncak Gunung Argapura.

Lokasi dan akses menuju Gunung Argapura

(Sumber:@agitavio)

Gunung Argapura terletak di lima kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Trek pendakian Gunung Argapura dikenal sebagai yang terpanjang di Jawa dengan jarak tempuh 40 km untuk sampai ke puncak.

Ada dua jalur pendakian populer menuju Gunung Argapura. Yang pertama adalah via Bremi di Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Probolinggo. Sementara itu, yang kedua berada di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Situbondo.

Dibanding via Bremi, jalur pendakian dari Baderan lebih banyak dipilih pendaki untuk sampai di puncak Gunung Argapura. Hal ini disebabkan trek dari Baderan lebih landai, meskipun lebih panjang. Selain itu, melalui Baderan kamu juga akan lebih sering bertemu sumber air untuk logistik para pendaki.

Untuk menuju Pos 1 atau Mata Air 1 via Baderan, perjalanan kamu akan diawali dengan melewati jalan setapak bebatuan di area perkebunan penduduk. Trek yang akan dijumpai pertama kali adalah jalan landai hingga kemudian berganti menjadi jalan menanjak yang dikelilingi hutan rimbun. Perjalanan akan terus menanjak hingga kamu menemukan Pos 1.

Waktu perjalanan untuk menuju ke Pos 1 adalah sekitar 2 jam dengan berjalan santai. Sesampainya di Pos 1, kamu bisa beristirahat di area terbuka dan mendirikan tenda. Di sekitar pos juga, terdapat sumber mata air yang bisa dimanfaatkan untuk isi ulang botol minum kamu.

Setelah itu, lanjutkan perjalanan menuju Pos Mata Air 2. Trek yang akan dilalui hampir sama dengan perjalanan menuju Pos 1. Di sekitar Pos 2, terdapat sungai dengan air yang jernih yang juga bisa kamu gunakan untuk bilas muka atau isi botol minum.

Perjalanan setelah Pos Mata Air 2 akan lebih ringan. Kamu akan keluar dari area hutan dan menjumpai sabana yang indah. Berjalanlah terus melewati jalur landai di sabana tersebut hingga bertemu jalur menanjak, lalu kamu akan masuk ke area hutan lainnya. Tak lama perjalanan di area hutan, kamu akan menjumpai area sabana yang lebih luas dari sebelumnya.

Medan landai akan terus kamu lewati hingga sampai di sabana ketiga dan hutan ketiga. Dari sabana ketiga ini, perjalanan menuju Pos 3 atau Padang Cikasur tidaklah terlalu jauh. Teruskan perjalanan kamu hingga bertemu dengan sabana keempat atau Padang Cikasur.

Dari Padang Cikasur, kamu akan melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya yaitu Cisentor dengan mengikuti plang penunjuk arah. Perjalanan menuju Cisentor harus melalui jalan menanjak dan turunan di bukit dan hutan. Setelah hampir tiga jam perjalanan, kamu akan melewati turunan curam dan menyeberangi sungai kecil. Tak jauh dari sungai, kamu menemukan Pos Cisentor. Pos ini merupakan pertemuan antara jalur Bremi dan Baderan.

Lanjutkan pendakian menuju Rawa Embik dengan melintasi bukit dan menerobos padang rumput yang tinggi. Setelah itu, kamu akan melalui jalan landai, menyeberang sungai yang sudah kering, melewati sabana, dan kembali masuk hutan yang lain. Kamu akan tiba di Rawa Embik setelah melewati hutan ini dan sebuah bukit.

Setelah melalui Rawa Embik, perjalanan menuju puncak sudah semakin dekat. Trek yang dilalui masih sama dengan menyusuri sabana, kemudian masuk ke hutan. Tak lama berjalan, kamu akan kembali menjumpai sabana yang disebut Sabana Lonceng.

Saat menemukan pertigaan di sekitar sabana, beloklah ke kanan. Di ujung sabana, terdapat sebuah bukit dengan puncak yang ditandai dengan plang “Puncak Hyang” atau “Puncak Arca”. Tak jauh dari Puncak Hyang, naiklah ke bukit batu kapur hingga kamu sampai di Puncak Argapura.

Jika ingin ke Puncak Rengganis, kamu harus turun lagi menuju pertigaan Sabana Lonceng, lalu mengambil jalur kiri. Dari sini, berjalanlah terus melewati hutan lebat dengan jalur yang menanjak. Saat mendekati puncak, kamu akan mencium bau belerang yang berasal dari kawah Puncak Rengganis dan melintasi beberapa petilasan (bekas peninggalan). Petilasan inilah yang menjadi latar belakang legenda hilangnya Dewi Rengganis di Gunung Argapura.

Fasilitas dan akomodasi di Gunung Argapura

Base campGunung Argapura telah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai.Base camptersebut dijadikan tempat pendaftaran pendakian, sekaligus tempat beristirahat bagi pendaki sebelum memulai pendakian. Di sini, tak ada penginapan berupa hostel atau hotel, kecuali rumah warga yang disewakan bagi pendaki.

Harga tiket masuk dan jam operasional

Bagi yang ingin mendaki Gunung Argapura, kamu harus membayar bea masuk Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang. Pendaki lokal dikenakan biaya Rp20.000 per orang (Senin – Jumat) dan Rp30.000 per orang (Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional). Sementara untuk pendaki mancanegara, harga tiket yang dikenakan adalah Rp 250.000 per orang (Senin – Jumat) dan Rp375.000 per orang (Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional).

***

Medan yang berat tampaknya tak lantas meluluhkan semangat para pendaki untuk menaklukkan ketiga puncak Gunung Argapura. Apalagi dengan pemandangan alam yang indah dan alami, siapa yang tak tertarik mengunjungi gunung ini? Jadi, jangan sampai melewatkan waktu untuk jajal trek pendakian terpanjang di Jawa ini, ya!

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan