Cari

Selengkapnya tentang Madiun

Sejak zaman Kesultanan Mataram, Madiun memang menjadi wilayah yang strategis. Hal ini karena lokasinya berada di perbatasan dengan Kerajaan Kediri. Wilayah ini juga sering menjadi pangkalan pemberontak-pemberontak Mataram.

Saat ini, Madiun lebih dikenal dengan sebutan Kota Gadis yang merupakan akronim dari perdagangan, pendidikan, dan industri. Dijuluki pula sebagai Kota Pecel berdasarkan kuliner khas yang dapat ditemukan dengan mudah di daerah ini.

Sebagai wilayah yang strategis, Madiun sendiri juga memiliki potensi wisata yang tinggi. Obyek wisata yang tersedia di Madiun cukup banyak, dari wisata alam hingga wisata religi dan sejarah, bisa dikunjungi di kota yang berjarak 160 km dari Surabaya.

Apa saja tempat wisata di Madiun yang menarik dan layak untuk dikunjungi? Berikut ulasannya:

1. Gunung Wilis

Gunung Wilis memiliki ketinggian 2.169 meter di atas permukaan laut. Selain masuk ke dalam wilayah Madiun, gunung ini juga masuk ke dalam wilayah Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Ponorogo, dan Trenggalek.

Gunung Wilis terkenal karena pernah dilewati oleh pasukan gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman ketika menyiapkan serangan umum 1 Maret 1949 ke Yogyakarta.

Gunung Wilis sendiri merupakan gunung berapi dengan status istirahat dan menjadi tempat favorit bagi para pendaki karena termasuk ke dalam gunung yang tidak terlalu tinggi.

Sepanjang pendakian, akan banyak dijumpai berbagai satwa liar penghuni gunung yang dapat dilihat dengan bebas. Jalur utama dari Gunung Wilis terdiri dari perbukitan dan lembah. Waktu favorit untuk mendaki Gunung Wilis adalah ketika akhir pekan dan hari libur nasional.

2. Air Terjun Krecekan Denu

Berada di Dusun Gilingan, Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, sekitar 4 km dari Wana Wisata Grape dan 20 km dari pusat Kota Madiun. Air Terjun Krecekan Denu memiliki ketinggian kurang dari 20 meter dan memiliki pemandangan alam sekitar yang memesona.

Dari lokasi penitipan kendaraan, pengunjung harus berjalan sekitar 15 menit menuju air terjun. Jalan yang dilalui untuk mencapainya masih terjal dan cukup menguras tenaga.

Menurut warga sekitar, air terjun ini baru ditemukan pada tahun 2012 lalu yang menjadikan tempat wisata ini terhitung masih perawan. Suasana yang masih asri dan alami menjadi daya tarik utama dari Air Terjun Krecekan Denu.

Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp2.000 saja ketika akan memasuki tempat wisata ini.

3. Air Terjun Kucur

Jika biasanya air terjun terbentuk secara alami, lain halnya dengan Air Terjun Kucur yang terletak di Dusun Pucang Sawit, Desa Padas, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun yang merupakan air terjun buatan.

Tujuan dibuatnya air terjun ini oleh penduduk sekitar untuk mengatasi masalah kekeringan ketika musim kemarau tiba. Keberadaan air terjun baru dikenal oleh masyarakat luas sekitar tahun 2008 lalu.

Daya tarik yang dimiliki oleh tempat wisata ini adalah 4 tingkatan yang dimiliki oleh air terjun. Tingkat pertamanya memiliki ketinggian sekitar 15-20 meter, sisa 3 tingkatan lainnya memiliki tinggi 2-3 meter saja.

Lokasi di sekitar Air Terjun Kucur juga sering digunakan untuk melakukan sepeda jelajah. Lokasinya yang bisa dijangkau dengan mudah, membuat setiap pengunjung yang datang tidak perlu kesulitan untuk menjangkau air terjun.

Pengunjung hanya perlu mambayar parkir kendaraan yang ditipkan saja ketika datang ke lokasi ini karena belum ada tarif khusus yang ditentukan.

4. Air Terjun Seweru

Dikenal juga dengan beberapa nama lain, seperti Air Terjun Kedung Malam dan Serondo, air terjun ini merupakan salah satu wisata alam yang berada di lereng Gunung Wilis, tepatnya berada di Dusun Seweru, Desa Kare, wilayah kebun kopi Kandangan. 15 km dari pusat Kota Madiun.

Ketinggian air terjun mencapai 400 mdpl dan terdapat kolam di bawahnya sebagai tempat penampuangan air. Total luas tempat wisata ini mencapai 6 hektare.

Sumber mata airnya berada persis di bawah Gunung Wilis. Aliran air terjun keluar dari sela-sela rindangnya pepohonan. Keberadaan perkebunan kopi yang ada juga menambah suasana asri dan hijau di lokasi ini.

Untuk dapat sampai ke Air Terjun Seweru, pengunjung harus menaiki sepeda motor kemudian dilanjutkan berjalan sejauh 1 km melalui jalan setapak yang tersedia. Lelahnya perjalanan terbayar dengan keindahan air terjun yang masih alami. Tiket masuk Air Terjun Seweru cukup terjangkau. Hanya Rp1.000 sampai Rp2.000 saja.

5. Air Terjun Banyulawe Dong

Air Terjun Banyulawe Dong masih satu lokasi dengan Air Terjun Krecekan Denu. Lokasinya berada di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Untuk mencapai lokasi ini, dari alun-alun Madiun silakan menuju Dungus kemudian lanjutkan perjalanan menuju Wana Wisa Grape hingga terus sampai ke waduk PLTA Giringan.

Dari waduk tersebut, kurang lebih berjalan 2 km pada jalan beraspal yang kemudian berganti menjadi medan off road. Belum ada tarif khusus yang ditetapkan untuk masuk ke tempat ini. Pengunjung hanya ditarik uang parkir saja.

Perjalanan yang berat dan melelahkan ditebus dengan pemandangan air terjun yang sangat menawan. Air Terjun Banyulawe Dong ini memang menjadi air terjun paling indah yang ada di Madiun. Ketinggian air terjun mencapai kurang lebih 50 meter dan dialiri oleh debit air yang cukup besar.

6. Waduk Kedungbrubus

Fungsi utama dari Waduk Kedungbrubus adalah sebagai sarana irigasi. Tempat ini diresmikan pada bulan Juni 2008. Lokasinya berada di dusun Kedungbrubus, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Waduk ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Di sekitar waduk telah dibangun berbagai fasilitas pendukung, seperti warung makan yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung selama berada di sana. Akses yang sudah cukup mudah untuk mencapai lokasi ini juga semakin menarik minat banyak wisatawan untuk datang.

Di sekitar waduk juga banyak sekali ditemukan fosil purba. Hal ini karena menurut para peneliti, Sungai Kedungbrubus merupakan salah satu sungai purba yang masih terkait dengan Trinil di Ngawi. Belum ada tarif khusus yang ditetapkan di lokasi wisata ini.

7. Waduk Bening Widas

Dikenal juga sebagai Waduk Saradan karena lokasinya berada di Kecamatan Saradan, tepatnya berada di Dusun Petung, Desa Pajajaran. Luas keseluruhan waduk mencapai 860 km2 yang difungsikan sebagai sarana irigasi dan PLTM.

Selain kedua fungsi tersebut, waduk ini juga dijadikan sebagai obyek wisata yang sudah dikelola dengan baik. Di tempat ini sudah tersedia berbagai kios, rumah makan, kolam pancing, dermaga, taman bermain, dan penginapan, sehingga wisatawan menjadi semakin mudah ketika berlibur di tempat ini. Pengunjung akan ditarik tarif Rp7.500 per 2 orang.

Jarak waduk dengan pusat Kota Madiun sekitar 40 km. Panorama alam yang ditawarkan di tempat ini berupa perbukitan Gunung Wilis dan Gunung Pandan yang terletak di Bojonegoro. Obyek wisata ini selalu ramai dikunjungi ketika tahun baru tiba. Di Waduk Bening Widas ini sengaja dipelihara ikan-ikan air tawar yang dikelola oleh Jasa Tirta.

8. Waduk Notopuro

Sama seperti waduk-waduk lainnya, Waduk Notopuro juga berfungsi sebagai sarana irigasi untuk mengairi persawahan penduduk. Perbedaannya, waduk ini bersifat sebagai waduk tadah hujan.

Air yang berasal dari resapan di sekitar hutan lereng Gunung Pandan semuanya akan ditampung di waduk ini. Lokasi Waduk Notopuro berada di Dusun Notopuro, Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Jaraknya kurang lebih sekitar 15 km dari Kota Caruban.

Waktu yang tepat untuk menikmati keindahan waduk adalah pada saat matahari terbit. Keindahan yang tercipta sungguh tidak ada duanya. Apalagi, kita kita dapat menikmatinya setiap hari dan secara gratis.

Akses jalan yang sudah beraspal, membuat perjalanan pengunjung menjadi lebih mudah lagi. Jalan yang tersedia juga sudah terhubung dengan jalan menuju Waduk Kedungbrubus.

9. Waduk Dawuhan

Waduk Dawuhan
Waduk Dawuhan

Waduk Dawuhan berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun dan berjarak sekitar 8 km dari Kota Caruban. Waduk dengan luas yang mencapai 1.273 hektare ini diperuntukan sebagai sarana irigasi untuk mengairi persawahan di 9 desa di 3 kecamatan.

Dikenal karena memiliki pemandangan yang indah dan menawan, tempat ini juga dijadikan sebagai tempat wisata alternatif. Pengunjung dapat menikmati keindahan Waduk Dawuhan secara gratis.

Sama seperti Waduk Notopuro, Waduk Dawuhan juga digunakan sebagai tempat budidaya ikan air tawar. Sebelumnya, budidaya ikan dilakukan dengan menggunakan media keramba. Namun, karena pada waktu musim kemarau air di dalam waduk berkurang, maka sistem keramba dinilai tidak begitu efekif. Sistem budidaya ikan kemudian diubah menjadi sistem tebar benih.

10. Wisata Alam Grape

Wisata alam ini berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, 15 km dari Kota Madiun. Obyek wisata ini memang dibangun untuk membuat pengunjung merasakan pengalaman suasana pedesaan secara langsung.

Berbagai macam kegiatan juga bisa dilakukan di sini, mulai dari bersepeda, lintas alam, berkemah, dan melakukan panjat tebing. Adanya wahana permainan membuat kawasan wisata alam ini menjadi semakin lengkap dan cocok digunakan sebagai tempat rekreasi favorit keluarga.

Wana wisata alam ini menempati lahan seluar 1,5 hektare yang masih merupakan wilayah dari KPH Madiun. Tiket masuk ke tempat ini hanya Rp1.000 saja.

11. Hutan Pinus Nongko Ijo

Wisata hit Madiun yang satu ini berada di kaki Gunung Wilis dan berlokasi di Dusun Mbonromo, Desa Kare, Kabupaten Madiun. Hutan pinus ini masih merupakan milik Perhutani. Pohon pinusnya sendiri mulai ditanam sejak tahun 1981 dan terletak di hutan lindung petak 28 RPH (Resort Pengelolaan Hutan).

Dinamakan Nongko Ijo karena di sekitar lokasi hutan dulunya terdapat pohon nangka hijau yang sangat besar. Selanjutnya, masyarakat kemudian menyebut lokasi tersebut sebagai Hutan Pinus Nongko Ijo.

Selain dapat menikmati keindahan hutan pinus yang rindang dan menyejukkan, pengunjung juga bisa melihat dua mata air sungai yang bertemu menjadi satu antara sungai juweh dan sungai catur. Masyarakat lokal biasa menyebutnya dengan tempuran.

Ada pula bendungan kuno peninggalan Belanda yang masih dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber penghidupan. Lokasi wisata ini masih gratis dan dibuka setiap hari mulai jam 6 pagi hingga jam 6 sore.

12. Taman Wisata Gunung Kendil

Ingin merasakan sensasi liburan di luar negeri? Berkunjung saja ke Taman Wisata Gunung Kendil yang berada di Pilangrejo, Wungu. Pemadangan yang ada di tempat ini disebut mirip dengan Santa Monica, Los Angeles. Dulunya, tempat ini dijadikan sebagai tempat latihan militer.

Kini, setelah menjadi obyek wisata, tempat ini memiliki berbagai fasilitas pendukung yang lengkap, seperti musala, toilet, gazebo, rumah makan, dan lain-lain.

Atraksi dan wahana rekreasi yang disediakan di tempat ini, di antaranya adalah tempat pemancingan, bumi perkemahan, lapangan untuk latihan menembak, arena balap motor dan mobil off road. Wisatawan yang datang dapat dengan puas menikmati aneka fasilitas yang tersedia.

Selain atraksi di atas, masih ada lagi atraksi wisata menarik lain yang tersedia di Taman Wisata Gunung Kendil ini. Wahana wisata tersebut juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke lokasi ini.

Aneka wahana wisata tersebut atara lain: wisata fotografi, panorama sunrise dan sunset, serta wisata bukit bintang. Taman Wisata Bukit Kendil buka setiap hari dari pukul 08:00 sampai pukul 17:00.

13. Taman Kota Caruban

Taman Kota Caruban dibangun sekitar 4 tahun yang lalu. Taman ini merupakan hasil renovasi dari Pasar Besar Caruban. Lokasinya berada tepat di jantung Kota Caruban sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Madiun.

Alamat persisnya ada di Jalan Anggur, Purwosari, Wonoasri, Madiun. Taman kota ini menjadi salah satu wisata alternatif bagi masyarakat Madiun. Setiap hari, banyak pengunjung yang memadati taman untuk berekreasi, baik bersama keluarga atau dengan orang-orang terdekat lainnya.

Apalagi, taman juga sudah dilengkapi berbagai fasilitas dan sarana rekreasi menarik.Sebagai taman kota, tempat ini bisa dinikmati secara gratis oleh semua orang.

14. Taman Bantaran Kali Madiun

Di Madiun, bantaran kali juga bisa menjadi salah satu tempat wisata alternatif yang murah meriah. Obyek wisata di tepi sungai ini bernama Taman Bantaran Kali Madiun yang lokasinya berada di Pangongangan, Mangu Harjo, Kota Madiun. Bantaran kali yang dulunya tidak terawat, kini disulap menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan.

Beberapa fasilitas yang tersedia di sini, di antaranya adalah gazebo untuk tempat berteduh, toilet, dan tempat rekreasi anak-anak. Ada pula berbagai penjual makanan yang menjajakan dagangannya di sekitar taman. Tidak ada tarif khusus yang diberlakukan di taman ini. Pengunjung dapat langsung berekreasi dan menikmati keindahan tepian sungai secara gratis.

15. Sekar Arum

Sekar Arum merupakan salah satu wahana bermain yang berada di Desa Kare, Kabupaten Madiun. Tempat ini berupa sarana rekreasi edukatif yang dapat digunakan sebagai wisata alternatif bersama keluarga ketika musim liburan tiba.

Sekar Arum dikelola oleh Enefka Madiun yang dulunya merupakan komunitas mancakrida atau outbond. Paket-paket permainan yang ditawarkan di obyek wisata ini di antaranya adalah, arung jeram, luncur gantung, dan permainan berbasis alam lainnya.

Tersedia pilihan paket wisata satu hari dan 2 hari dengan biaya mulai dari Rp100.000 saja.

16. Brumbun Tubing Adventure

Lokasinya berada di Desa Brumbun, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Obyek wisata yang masih terbilang baru ini merupakan buah kreativitas para pemuda karang taruna. Tubing atau arung jeram yang dilakukan memanfaatkan arus sungai yang mengalir di lereng Gunung Wilis.

Arung jeram dilakukan dengan menyusuri sungai yang menawarkan pemandangan desa yang asri dan alami. Ke depannya, dengan adanya tempat wisata ini, Desa Brumbun ingin berkembang menjadi desa wisata.

Wisatawan dapat menikmati serunya berarung jeram setiap hari, mulai pukul 08:00 hingga 16:00. Tiket masuknya mulai dari Rp15.000.

17. Situs Nglambangan

Situs ini menjadi salah satu peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Benda-benda bersejarah yang dapat dilihat di tempat ini, seperti watu dakon, lumbung selayur, punden lambing kuning, dan bangunan Pura Lembangsari. Ada pula sumur dan sendang jambangan atau tempat pemandian.

Letaknya berada di Desa Nglambangan, Kecataman Wungu, Kabupaten Madiun. Pada tanggal 1 Suro, digelar sebuah upacara adat di tempat ini.

Selain berwisata, pengunjung yang datang juga dapat belajar lebih banyak tentang sejarah masa lalu. Situs Nglambangan buka setiap hari, tetapi disarankan untuk datang pada waktu pagi atau siang hari agar kunjungan terasa lebih mudah dan nyaman.

18. Palang Mejayan

Palang Mejayan atau Situs Rumah Palang adalah salah satu tempat wisata sejarah yang ada di Madiun. Di lokasi ini, terdapat berbagai koleksi arca peninggalan kerajaan-kerajaan Jawa zaman dahulu yang masih terjaga keasliannya hingga saat ini.

Palang Mejayan berada di Jalan Panglima Sudirman No, 79-A, Kota Caruban, Kabupaten Madiun. Tempat ini mudah dijangkau bagi wisatawan yang ingin berkunjung karena letaknya dekat dengan jalan utama Surabaya-Madiun.

Situs Rumah Palang ini dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 04:00 hingga pukul 23:00.

19. Makam dan Masjid Taman

Cagar budaya yang satu ini sudah berdiri sejak tahun 1754. Tempat ini merupakan makam dari Kyai Ageng Mohamad Kholifah yang merupakan seorang kyai besar dari daerah Banten.

Daya tarik dari masjid yang bernama asli Masjid Donopuro atau Masjid Kuno Madiun ada pada bentuk bangunannya yang berasal dari kayu jati dengan ukuran yang cukup besar. Masjid beratap tajug dan memiliki 3 pintu utama ini kabarnya belum pernah direnovasi sama sekali.

Lokasi dari tempat wisata religi ini sendiri berada di Jalan Asahan, Taman, Madiun. Selain ulama besar dari Banten, tokoh-tokoh terkenal yang dimakamkan di tempat ini adalah Kanjeng Pangeran Rangga Prawirodirjo I dan Kyai Ageng Misbach sebagai penasihatnya. Setiap peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, di tempat ini selalu diadakan tradisi Grebeg Bucengan.

Pengunjung yang datang tidak dikenakan biaya masuk atau gratis. Hanya, jika mau, mengeluarkan infaq seikhlasnya untuk masjid.

20. Masjid Kuno Kuncen

Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, raja ketiga Kesultanan Demak. Masjid tertua di Madiun ini memiliki nama Masjid Nur Hidayatullah yang diberikan oleh warga Kuncen pada sekitar tahun 1970. Keunikan masjid terdapat pada gaya bangunannya yang unik dan gapura bercorak Hindu sebagai gerbang utama untuk masuk ke dalam masjid.

Di masjid yang terletak di Kelurahan Kuncen, Kota Madiun ini, terdapat pula beberapa makam dari tokoh-tokoh sentral Madiun pada zaman dahulu, seperti makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Bupati Mangkunegara I, dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Di sekitar masjid juga ditemukan berbagai artefak bersejarah lainnya. Pengunjung tidak dipungut biaya ketika datang ke lokasi masjid ini.

21. Monumen Kresek

Taman Monumen Kresek ini berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Jarak antara monumen dengan pusat Kota Madiun hanya sekitar 8 km saja. Kerindangan pohon yang ada di tempat ini, membuat setiap pengunjung yang datang tetap merasa sejuk. Area monumen dapat dikunjungi secara gratis setiap harinya.

Monumen Kresek merupakan saksi sejarah dari peristiwa kekejaman PKI di Madiun. Mulai dibangun pada tahun 1987 dan selesai pada tahun 1991. Dalam pertempuran PKI di Desa Kresek dahulu, banyak tentara dan penduduk yang meninggal karena dibantai oleh PKI.

22. Taman Wisata Tirtonirmolo

Madiun juga memiliki beberapa tempat wisata rekreasi yang berupa taman air dan kolam renang. Salah satunya adalah Taman Wisata Tirtonirmolo yang berada di Jalan Raya Ngawi-Madiun KM. 7, Tempuran.

Berbagai wahana permainan air dan fasilitas lainnya tersedia lengkap di tempat ini, seperti kolam seluncur, kolam anak, kolam air mancur, kolam laba-laba, kolam dewasa, ember tumpah, dan lain-lainnya. Wisatawan yang datang biasanya mengajak serta seluruh anggota keluarganya.

Obyek wisata ini buka setiap hari, mulai pukul 07:00 sampai pukul 17:00. Dikenakan tarif tiket Rp12.500 pada hari biasa dan Rp15.000 pada akhir pekan atau hari libur tertentu.

23. Sun City & Theme Park

Selanjutnya ada Sun City & Theme Park yang berada di Jalan S. Parman No. 8, Oro-Oro Ombo, Kartoharjo, Kota Madiun. Taman bermain ini berada satu lokasi dengan Sun City Mall yang sering dikunjungi oleh masyarakat Madiun.

Fasilitas dan wahana yang ada di theme park sudah sangat lengkap. Wisatawan dapat bermain air sepuasnya di sana. Tempat ini juga merupakan lokasi favorit untuk liburan dan berekreasi bersama dengan keluarga. Ditambah, adanya pusat perbelanjaan membuat liburan yang dilakukan menjadi semakin lengkap.

Tempat ini buka setiap hari. Harga tiket masuk di Sun City & Theme Park mulai dari Rp20.000. Harga naik ketika akhir pekan atau hari-hari besar tertentu.

24. Kolam Renang Sendang Biru

Di Sendang Biru, terdapat kolam renang anak-anak yang dilengkapi dengan wahana permainan yang mengasyikan dan membuat anak-anak dapat bermain dan berpetualang secara bebas. Ada pula kolam renang khusus dewasa yang memiliki kedalaman tertentu.

Lokasinya berada di Jalan Raya Mungut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Tempat ini sangat tepat digunakan sebagai liburan akhir pekan bersama dengan keluarga.Waktu yang paling pas untuk berkunjung ke lokasi yang buka setiap hari ini adalah pada waktu pagi atau siang hari.

25. Taman Rekreasi Wisata Umbul

Berlokasi di Jalan Ngumbul, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, sekitar 20 km dari Kota Madiun, taman rekreasi ini merupakan salah satu tempat peninggalan Belanda.

Tempat rekreasi ini memiliki berbagai atraksi dan wahana permainan yang menarik, seperti roller coaster, kora-kora, bianglala, kebun binatang mini, kolam renang dan lain-lainnya. Fasilitas lainnya juga sudah sangat lengkap dan memudahkan pengunjung yang datang. Tempat ini cukup unik karena diapit oleh 2 jurang yang menawarkan panorama alam yang menakjubkan.

Harga tiket masuk yang ada di tempat wisata ini mulai dari Rp10.000 saja dan buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga pukul 23:00.

Selain tempat wisata di Madiun yang sudah dijelaskan di atas, Madiun juga memiliki budaya cangkruk. Istilah ini sama halnya dengan kegiatan nongkrong yang kita kenal. Cangkruk biasa dilakukan di angkringan atau warung tenda pada malam hari, tetapi sekarang dapat juga dilakukan di berbagai restoran dan tempat makan hit di madiun. Adanya cangkruk membuat kehidupan malam semakin semarak.

Bagi Anda yang sedang berwisata di Madiun, jangan lupa untuk ikut cangkrukan untuk menambah keakraban dengan penduduk lokal atau orang-orang lainnya.