Kami dari arah Situbondo tidak langsung bisa menemukan hotel ini. Papan namanya ada di sebelah kanan jalan kalau dari arah Situbondo, tetapi sepertinya lebih terbaca kalau dari arah Banyuwangi, karena kami baru menemukan setelah putar balik. Alamat di maps melenceng jauh (sebelum jembatan timbang dan SPBU, padahal cukup jauh setelahnya). Jalan ke hotel sangat menanjak, lumayan serem. Yang belum mahir bawa mobil mungkin bisa keder. Ketika datang kami sempat parkir yang sebelah kanan dari bawah, bingung karena petunjuk tidak jelas. Ternyata yang benar adalah yang sebelah kiri, gerbang namanya agak di dalam. Telepon resepsionis agak susah. Akhirnya ketemu setelah anak saya turun mencari. Kamarnya lumayan, tetapi sofanya tidak sesuai dengan yang ada di foto (di foto sofa panjang dan kamar kami Family Room tersedia sofa pendek saja. Rupaya sofa yang di foto terdapat pada kamar family room di lantai bawah tetapi jalannya jauh muter-muter tidak seperti kamar yang akhirnya kami ambil yang langsung tersedia parkir mobil.). Terkait sofa ini cukup penting karena menjadi pertimbangan waktu saya memilih kamar, dimana sofa sebenernya akan digunakan untuk tempat tidur. Asumsi kami family room bisa digunakan untuk 4 orang, tetapi kami diminta harus menambah ekstra bed karena memang kami berlima dimana 2 orang anak masih remaja di bawah 17 tahun. Akhirnya kami bisa menambah 1 ekstra bed saja (karena sofa kecil juga tidak memungkinkan dipakai tidur 2 orang seperti yang di foto) dengan harga cukup mahal untuk hotel yang termasuk "kecil" ini, yaitu 150rb. Suasana kamar lumayan walau terlihat perabot dan cat ada yang cukup usang. Pemandangan dari balkon (kamar yang seperti di foto bedanya juga tidak ada balkon dan pemandangan kurang lepas) terlihat laut di kejauhan, cukup bagus. Sayangnya terdapat atap² kamar di bgn bawah yang terlihat kurang rapi dan tidak estetik. Dalam kamar cukup lega untuk family room. Yang vila 2 bedrooms malah kesannya kurang bagus karena sempit. Secara umum dalam kamar cukup baik walau wifinya tidak kunjung ada, tanpa kulkas, telp ke resepsionis yang jarang diangkat, dan tanpa penyediaan sikat gigi. Handuk ada, sabun dan shampo diberikan kemudian karena yang tersedia pada wadah di kamar mandi rusak dan kosong. Shower yang nyala cuma yang bisa dilepas dan terletak kurang tinggi. Shower permanen sebelah atasnya sama sekali tidak nyala. Air panas tersedia. Makanan bisa dipesan dari resto dan rasanya lumayan serta harganya masih gak semahal hotel berbintang, kisaran 20-30rb dan ada yang di atas 100rb untuk paket seafood (kami tidak mencoba). Untuk ukuran hotel di Banyuwangi, kamar kami jatuhnya cukup mahal, 750rb dengan tambahan 1 ekstra bed tanpa sarapan. Sebagai perbandingan, di Semarang kami juga menginap untuk transit di apartemen 2 bedrooms dengan kulkas dan dapur hanya 675rb (yang ini sebenernya juga sudah cukup mahal untuk ukuran apartemen, tapi karena lokasinya di Simpang Lima dan apartemen yang cukup bagus jatuhnya jauh lebih murah daripada kamar kami di Banyuwangi/Ketapang ini). Overall, kalau masih ada pilihan lain, mungkin saya akan pilih yang lain di masa mendatang, kecuali ada penawaran harga cukup murah masih lumayan bisa dipertimbangkan. Hotel ini masih ada "suasana" yang bisa dinikmati mestinya, walau kami lebih banyak menghabiskan waktu di kamar saja karena memang cuma transit. Kolam renangnya ada di gedung terpisah dan cukup jauh (tempat kami nyasar awal; Di sebelah kanan), jadi anak² juga tidak terlalu berminat. Saat kami datang sepertinya tidak banyak tamu, tetapi dari owner maupun pegawai sptmya juga tidak terlalu ada upaya untuk memberikan service yang lebih mengesankan. Cenderung cuma bilang "sudah begitu peraturannya" tanpa ada upaya² untuk membuat kami di masa datang berpikir untuk datang kembali menginap di sini. Btw juga, beberapa kali kami kalau menginap di hotel dengan label yang sama pelayanannya sepertinya juga kurang memuaskan. Mestinya juga mempertimbangkan atau memberikan klasifikasi yang jelas untuk hotel² yang "jangan terlalu banyak berharap, deh" karena memang cuma gitu² aja hotelnya. Semoga Grand Hill ke depan lebih dibenahi. Lokasinya yang di atas bukit sebenernya bisa menjadi nilai tambah tersendiri walau juga cukup bikin was-was. Hotel mungkin agar juga bisa lebih fleksibel mengingat kebanyakan pastinya adalah mereka yang butuh transit saja, bukan untuk staycation.